BERNASNEWS.COM – Para pekerja media sangat antusias mengikuti rapid test atau tes cepat Covid-19 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jakarta. Pada hari pertama rapid test, Rabu (8/4/2020) pukul 09.00-16.00 WIB, tercatat 758 pekerja media yang mendaftar ke Kemenkominfo unuk mengikuti rapid test.
“Hari ini pelaksanaan rapid test pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB. Ada 758 pekerja media yang mendaftar dan yang telah datang melakukan rapid test sebanyak 350 orang. Semua kami layani dengan cara drive thru,” kata Rosarita Niken Widiastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, dalam rilis yang diterima Bernasnews.com, Kamis (9/4/2020).

Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, layanan pendaftaran dilakukan secara online melalui aplikasi Halodoc. Selanjutnya pemeriksaan juga dilakukan oleh tim Halodoc. Dalam pemeriksaan, peserta tidak perlu turun dari kendaraan pribadi masing-masing. “Hasil pemeriksaaan kemudian akan diberitahukan melalui aplikasi,” tambah Sekjen Niken.

Selain bagi pekerja media, Kementerian Kominfo juga menggelar rapid test bagi pegawai Kementerian Kominfo. Sebanyak 994 pegawai telah mengikuti tes cepat tersebut. Jika ditotal dengan pekerja media, maka tes cepat telah diikuti oleh 1.344 orang dalam tiga hari terakhir. Tes cepat Covid-19 merupakan metode pemeriksaan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah.
Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam penjelasan kepada media di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (25/3/2020), menyebutkan bahwa rapid test tidak diarahkan untuk menegakkan diagnosa karena rapid test yang kita gunakan adalah rapid test yang berbasis pada respon imunologi.
“Kita tahu kalau virus masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh secara otomatis akan membentuk antibodi yang akan kita ukur dan inilah yang kemudian akan dideteksi,” tuturnya. (lip)