
BERNASNEWS.COM — Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta gelar kuliah umum bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020 dengan menghadirkan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU, sebagai narasumber sekaligus sebagai Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta, Sabtu (14/9/2019), di Pendopo Agung UWM, nDalem Mangkubumen, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Turut hadir dalam acara rektor, jajaran wakil rektor dan petinggi fakultas.
Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku Rektor UWM, saat memberikan sambutan dalam Kuliah Umum, Sabtu (14/9/2019). Foto: Humas UWM
Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec pada sambutan Kuliah Umum, mengatakan, bahwa Universitas Widya Mataram merupakan kampus yang concern untuk memajukan IPTEK berbasis budaya, semua harus berdasarkan norma adiluhung. “Selamat kepada para mahasiswa baru yang sudah diterima di Universitas Widya Mataram, untuk selanjutnya menimba ilmu di kampus budaya yang adiluhung mengandung nilai-nilai,” tutur Rektor UWM.
Edy Suandi Hamid berharap kepada para mahasiswa dalam tempo tiga setengah tahun sampai empat tahun bisa selesai dari kampus dengan tambahan kompetensi keilmuan dan karakter serta gelar sehingga bermanfaat dari kuliah perdana ini.
Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU, sebagai narasumber sekaligus sebagai Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta, Sabtu (14/9/2019), menyampaikan paparan dalam Kuliah Umum di UWM. Foto: Humas UWM
Sementara Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU, mengungkapkan bahwa perguruan tinggi UWM ini memajukan ilmu pengtahuan dan teknologi berbasis budaya. Dan saat ini manusia sudah dikendalikan digital sehingga manusia akan teralineasi. Namun ada yang tidak bisa dihilangkan, yakni kemanusiaan. “Selamat diterima di UWM, anda kader bangsa yang berkualitas, dari 267 juta penduduk Indonesia hanya sedikit yang bisa mengenyam pendidikan,” katanya.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan juga mantan Ketua MK ini, menambahkan, kedaulatan kita terus tergerus oleh sikap yang tidak sesuai dengan Pancasila. Kolusi terjadi di mana-mana, meskipun negara Indonesia sudah berdaulat. “Untuk mensyukuri nikmat atas diterimanya para mahasiswa di UWM, dilakukan dengan merawat dan membangun Indonesia sebagai negara merdeka melalui penanaman jiwa kebangsaan,” pesannya.
Kuliah Umum UWM juga dihadiri oleh para petinggi falkutas, Sabtu (14/9/2019). Foto: Humas UWM
Lebih dalam, Mahfud menjelaskan menjaga berkah kemerdekaan harus dilakukan sesuai dengan ideologi dan tujuan konstitusional. Nilai – nilai dasar Pancasila yang harus diperhatikan untuk menguatkan jiwa kebangsaan yakni gotong royong, toleran terhadap perbedaan, menyatukan kesamaan dan pluralisme.
“Kalau hukum tertib maka 50 persen persoalan di Indonesia akan selesai. Revolusi mental juga menjadi pilar penting dalam menjaga jiwa kebangsaan. Revolusi mental sebagai langkah membentuk mental yang kuat untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0,” tegas Mahfud. (nun/ ted)