bernasnews.com — Penilaian Akhir Tahun (PAT) di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta sudah selesai, maka tiba saatnya para siswa bersuka–suka. Kegembiraan tergambar di wajah anak-anak ketika Bapak Ibu Guru mengumumkan akan diadakan classmeeting. Dengan antusias, anak–anak ingin ikut menjadi peserta permainan tersebut.
“Kegembiraan anak-anak itu juga karena kerinduan mereka bermain bersama setelah sekian lama tidak boleh berkumpul karena pandemi Covid 19,” kata Kepala SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta Dra. Bernadetta Herry Riyantini kepada bernasnews.com melalui WhatsApp, Senin (20/6/2022) malam.
Menurut dia, penanggung jawab kegiatan Putut bersama dengan guru yang lain mempersiapkan permainan joged balon, memasukkan pensil ke dalam botol, ranting holahop, dan menggulirkan bola pingpong pada bidang miring. Semua permainan itu dilakukan beregu, masing–masing tim terdiri dari lima siswa.
“Semua siswa yang terlibat dalam permainan itu tampak bergembira. Mereka yang tidak ikut bermain pun, dengan semangat memberikan yel – yel untuk menyemangati timnya. Meskipun permainan itu tidak dilombakan, tetapi tidak mengurangi kegembiraan para siswa,” kata Bernadetta yang kini aktif di Majalah Literasi Guru ini.

Kegiatan classmeeting SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta diselenggarakan pada hari Senin dan Selasa, 20 dan 21 Juni 2022. Hari Senin diperuntukkan bagi siswa kelas I – III, sedangkan siswa kelas IV dan V pada hari Selasa. Pembagian kelompok kelas dalam pelaksanaan kegiatan classmeeting ini dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan di halaman sekolah. Mereka juga tetap menggunakan masker selama mengikuti permainan tersebut. Melakukan kegiatan suka–suka bersama, tetapi tetap aman.
Bernadetta mengatakan, melihat keseruan permaian para siswa akhirnya guru–guru pun ikut terlibat dalam permainan itu. Padahal, semula tidak ada rencana guru dilibatkan dalam permainan tersebut. Keseruan meluncurkan bola tenis pada papan miring, membuat rasa penasaran pada guru– guru untuk memainkannya.
“Ternyata hal itu memang tidak mudah, dibutuhkan gerak bersama, menjaga kemiringan tidak terlalu tinggi atau rendah untuk bidang luncurnya, dan ketepatan waktu orang berikutnya untuk menerima bola.
Permainan sederhana, tetapi keseruannya dirasakan oleh semua siswa dan guru- guru. Teriakan para siswa yang lepas, seperti melepaskan kepenatan mereka setelah melaksanakan PAT. Semoga PAT yang telah mereka kerjakan pun, memberikan hasil yang baik,” kata kepala sekolah yang murah senyum ini. (mar)