bernasnews.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berada di lingkungan pedesaan yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Sehingga murid-murid sekolah ini juga memiliki karakter religius yang kuat. Pandemi Covid 19 membuat kegiatan bulan Ramadhan tahun lalu dilaksanakan kegiatan Pesantren Kilat dengan model daring. Sejak bulan Januari 2022 SMP Negeri 1 Ngaglik sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan protokol kesehatan ketat.
“Berdasarkan usulan dan ide kreatif murid-murid, sekolah kami membuat kegiatan Gema Ramadhan Bersama Murid atau GERMARID pada tahun 2022 dilaksanakan secara Tatap Muka Terbatas. Dengan pendampingan Ibu Eni Estuti Sabaryati, S.Ag M.Pd selaku Pembina OSIS, pengurus OSIS SMP Negeri 1 Ngaglik diberikan kesempatan, ruang dan waktu untuk menumbuhkembangkan Voice (suara), Choice (pilihan) dan Ownership (kepemilikan) pada kegiatan GERMARID ini,” kata Kepala SMP Negeri 1 Ngaglik Dra. Widi Hastuti, M.Pd. yang didampingi Wakil Kepala Kesiswaan Eni Estuti Sabaryati, S.Ag., M.Pd., dan Wakil Kepala Kurikulum Ripta Andi Marjaka, S.Pd., kepada bernasmnews yang menemui di ruang kepala sekolah, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY, Senin (11/4/2022).


Adab sopan santun
Eni Estuti Sabaryati menjelaskan, agenda kegiatan yang disepakati oleh murid dari hasil wawancara dengan perwakilan murid setiap kelas pada GERMARID adalah Kegiatan pesantren kilat, Pengumpulan dan penyaluran zakat, serta Pembagian takjil gratis.
Untuk kegiatan pesantren kilat dilaksanakan pada hari Jumat – Sabtu, 8 – 9 April 2022, dengan materi utama Adab Sopan Santun. Materi ini disampaikan dengan menggunakan tutor sebaya dari murid sendiri.
“Kenapa materi Adab Sopan Santun yang perlu dikembangkan? Karena wujud keprihatinan saya selaku guru Pendidikan Agama Islam dengan adanya handphone dan kemajuan tehnologi, membuat murid asyik dengan dunia maya mereka. Sehingga murid kadang melupakan adab sopan santun saat bertemu Bapak/Ibu guru di sekolah atau saat bertemu tamu di sekolah.
Dari kegiatan pesantren kilat ini diharapkan murid mampu bersikap 5 S yakni senyum, sapa, salam, sopan, santun. Murid diharapkan dapat menyapa Bapak/ibu Guru, tamu serta warga sekolah dengan menggunakan tiga bahasa yakni Bahasa Jawa sebagai budaya lokal, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” kata dia.
Kemudian untuk pengumpulan dan penyaluran zakat dilaksanakan mulai hari Rabu 6 April 2022 sampai dengan Senin 18 April 2022. Sedangkan pembagian takjil gratis yang merupakan ide kreatif para siswa dilaksanakan pada Jumat. 8 April 2022 pada pukul 16.30 di jalan depan sekolah.
“Dalam kegiatan tersebut, saya selaku guru pendamping dan calon Guru Penggerak Angkatan Ketiga Kabupaten Sleman mencoba mengimplementasikan materi modul 3.3 tentang Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Maka saya memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pengurus OSIS untuk menentukan jenis kegiatannya, mengadakan rapat koordinasi bersama murid, bahkan sampai bagaimana murid dapat membuat proposal sendiri untuk menggalang dana, guna membuat takjil gratis.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Kepala Sekolah Ibu Dra. Widi Hastuti, M.Pd yang telah mendukung sepenuhnya kegiatan GERMARID. Kami ucapkan terima kasih juga kepada para donatur kegiatan tersebut antara lain : orang tua murid Tim GERMARID, Lembaga English Camp, Toko Pandawangi, dan RM. Ingkung Mbah Gondho. Semoga kegiatan seperti ini dapat kita laksanakan di bulan Ramadhan tahun berikutnya,” kata Eni Estuti Sabaryati, S.Ag.,M.Pd. (mar).