BERNASNEWS.COM – Program Kali Bersih (Prokasih) yang merupakan kemitraan Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman dan Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) tahun 2020 akan dilaksanakan mulai awal tahun ini.
Hal itu disampaikan Kabid Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Sleman Purwoko Sasmoyo ST MM dalam pertemuan koordinasi yang dihadiri komunitas masyarakat pegiat & pelestari sungai se Kabupaten Sleman di Pendopo Kali Tepus, Kiyaran, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Minggu (26/1/2020) siang. Dalam pertemuan tersebut hadir pula jajaran Muspika Kecamatan Cangkringan yakni Camat, Danramil, Polsek Cangkringan serta perangkat Desa Wukirsari.

Dalam paparannya, Purwoko mengapresiasi gerakan masyarakat yang tergabung dalam komunitas sungai yang terus peduli dengan kelestarian sungai beserta ekosistem pendukungnya. Terlebih perkembangan komunitas sungai yang berbasis masyarakat setempat terus bertumbuh sejak terbentuknya FKSS pada 25 Januari 2018 lalu di pendopo Lava Bantal, Berbah.
“Dulu awal terbentuknya FKSS hanya terdiri dari 8 komunitas, namun kini sudah berkembang menjadi 43 komunitas. Maka kami dari DLH Sleman akan mendukung dan berharap agar giat peduli sungai, terutama menjaga kelestarian sungai, menjadi gerakan masyarakat,” kata Purwoko.

DLH Sleman, menurut Purwoko, akan berusaha memfasilitasi giat komunitas sungai di Sleman. Untuk tahun 2020 ini, pihaknya telah memprogramkan 25 titik yang akan dilaksanakan Prokasih. Kegiatan Prokasih merupakan salah satu program pemerintah dengan mengajak masyarakat untuk ikut kerja bakti membersihkan sungai dari sampah. Terutama sampah plastik.
“Jika 25 titik tersebut dirasa perlu ditambah dan sesuai keinginan masyarakat, kami akan fasilitasi, selama masih ada anggarannya,” jelasnya.
Purwoko menyatakan DLH Sleman tahun 2020 juga akan melakukan giat susur tiga sungai, yakni Sungai Bedog, Sungai Winongo dan Sungai Kuning dari hulu hingga hilir yang berada di wilayah Sleman. “Susur sungai ini juga melibatkan masyarakat di sungai setempat guna mengetahui sumber pencemar,” ungkapnya.

Sejumlah programasi dari DLH Sleman selain Prokasih dan susur sungai, ada juga pengujian kualitas air di sejumlah mata air yang dikonsumsi warga. Juga perhelatan budaya Merti Kali, yang tahun ini rencananya akan dilaksanakan di Kali Adem, Girikerto, Turi pada 18 April 2020 mendatang.
Sementara Camat Cangkringan Ir Suparmono MM memyambut baik aktivitas komunitas masyarakat yang kian peduli lingkungan, khususnya sungai. “Di Cangkringan ini kita harus terus menjaga ketersediaan sumber-sumber air. Karena air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Maka sejumlah giat tanam pohon terus kita lakukan untuk menjaga mata air,” terang dia.
Pegiat komunitas sungai Tambakbayan, Kismiyadi juga mengungkapkan, gerakan peduli sungai di wilayahnya kini juga sudah mendapat perhatian pemerintah desa setempat. “Ini sebuah langkah maju,” katanya.

Hal senada diungkapkan pegiat sungai Krasak Budi Dalijo. Meski komunitasnya terbilang baru, sangat mengapresiasi ada firum sungai di Sleman. Karena bisa saling berbagi pengalaman dan menguatkan serta tambah guyub dalam melestarikan sungai. Di akhir acara sejumlah komunitas sudah mulai menjadwalkan untuk pelaksanaan giat Prokasih, yakni sungai Krasak, Klanduhan, Pelang, Kuning, Tepus, Tambakbayan, Grojokan dan Sungai Gayam.
Prokasih ditargetkan selesai pada Agustus 2020. Sedang selama Bulan Ramadhan diliburkan. Diisi dengan pertemuan sebagai sarana edukasi masyarakat dalam merawat, memelihara & menjaga kelestarian sungai. (AG Irawan, Ketua FKSS)