News  

MAS JOS, Gebrakan Pemkot Yogyakarta Kurangi Sampah TPS hingga 75 Persen

Peluncuran program pengelolaan sampah bernama MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah). (Dok Pemkot Yogyakarta)

bernasnews — Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan program pengelolaan sampah dari hulu bernama MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah). Melalui pendekatan berbasis rumah tangga, program ini berhasil menurunkan volume sampah secara signifikan, khususnya di wilayah uji coba Kemantren Pakualaman.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa terus-menerus menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Ia menyerukan keterlibatan aktif masyarakat sebagai bagian dari solusi.

“Kita tidak bisa terus-menerus membebankan masalah sampah kepada pemerintah saja. Perubahan itu harus dimulai dari masyarakat. MAS JOS ini menjadi gerakan bersama agar warga Jogja terbiasa memilah sampah,” tegas Hasto.

Dalam implementasinya, Pemkot mewajibkan setiap kelurahan untuk menurunkan volume sampah minimal 20 persen setiap bulan. Evaluasi dilakukan berkala, disertai dengan perlombaan antarkelurahan untuk mendorong partisipasi aktif.

“Kalau tiap bulan bisa berkurang 20 persen, maka dalam waktu setahun dampaknya akan sangat besar,” ujarnya.

Pendekatan Kolaboratif dan Strategi Lima Langkah MAS JOS

Program MAS JOS mengandalkan kolaborasi dengan forum bank sampah, LSM, komunitas lingkungan, hingga konten kreator. Pemerintah percaya pendekatan kreatif dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat.

“Konten kreator punya pengaruh besar di masyarakat. Mereka bisa jadi ujung tombak dalam menyebarkan semangat pengelolaan sampah ini dengan cara yang kreatif dan mudah diterima,” ujar Hasto.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, menjelaskan bahwa MAS JOS berfokus pada pengelolaan sampah dari sumbernya, yaitu lingkungan rumah tangga.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga tergerak hatinya untuk bertindak langsung,” jelas Agus.

Lima langkah utama dalam program MAS JOS antara lain:

  1. Pilah sampah sesuai jenis (organik dan anorganik)
  2. Kirim sampah anorganik ke bank sampah
  3. Olah sampah organik secara mandiri
  4. Habiskan makanan, hindari food waste
  5. Gunakan wadah pakai ulang, hindari plastik sekali pakai

Hasil Nyata dari Pakualaman

Wilayah Kemantren Pakualaman dijadikan percontohan awal program MAS JOS. Sebelum diterapkan, wilayah ini memproduksi sekitar 10 ton sampah per hari. Setelah program berjalan, volume sampah turun drastis menjadi hanya 2,5 ton per hari.

“Hasil ini membuktikan bahwa ketika masyarakat diedukasi dan difasilitasi, pengurangan beban sampah kota menjadi sangat mungkin,” kata Agus.

Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta menyatakan dukungan penuh terhadap program MAS JOS. Christina Iin, Wakil Ketua III Forum, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat.

“Langkah pertama kami adalah sosialisasi langsung ke warga, baik melalui pertemuan PKK tingkat RT maupun RW,” ungkap Christina.

Ia menambahkan bahwa edukasi berkelanjutan dan kehadiran komunitas lingkungan akan menjadi faktor penting keberhasilan program ini.

“Kami tidak akan membiarkan program ini berjalan tanpa pengawalan. Kami akan hadir di tengah masyarakat untuk memastikan gerakan ini berlanjut,” tandasnya. (Eln)