News  

Kadipaten Fair 2024, Usung Semangat Pancasila dan Kewirausahaan Nasional

Suasana Kadipaten Fair 2025, Kemantren Kraten, Kota Yogyakarta. (Foto: Kiriman Ajeng)

bernasnews — Semangat kebangsaan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan menggema di Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Jumat sore (21/6/2025).

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni dan Hari Kewirausahaan Nasional pada 10 Juni, Kadipaten Fair 2025 resmi dibuka oleh Ketua LPMK Kadipaten, Haryawan Emir Nuswantoro, dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.

Haryawan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Kadipaten Fair merupakan bentuk nyata perayaan dua momentum nasional tersebut. Salah satu bentuk perayaan adalah dengan menyelenggarakan expo usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai wujud dukungan terhadap geliat ekonomi rakyat.

“Hari Kewirausahaan Nasional harus kita sikapi secara konkret dengan kegiatan expo UMKM yang melibatkan pelaku usaha dari RW 1 hingga RW 15. Tujuannya adalah membangkitkan semangat ekonomi kerakyatan di wilayah Kelurahan Kadipaten,” jelas Haryawan.

Kegiatan Kadipaten Fair tidak hanya diisi oleh bazar UMKM, tetapi juga diramaikan oleh berbagai pertunjukan kesenian dari masyarakat. Selain itu, pada Sabtu pagi, paguyuban lansia dijadwalkan mengikuti senam lansia dan lomba flashmob.

Kemudian ditutup dengan penyerahan bibit tanaman kepada ibu-ibu PKK dari wilayah Kadipaten Kidul, Kadipaten Wetan, Kadipaten Kulon, dan Kampung Ngasem sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan keluarga.

Tak hanya menghadirkan potensi UMKM dan budaya, Kadipaten Fair 2025 juga menjadi momentum peluncuran inovasi digital dari LPMK Kadipaten, yaitu Musrenbang Elektronik. Sistem ini memungkinkan masyarakat menyampaikan usulan pembangunan secara daring melalui platform terpadu, menggantikan cara konvensional yang selama ini masih dilakukan secara manual.

“Kami sudah melatih Ketua Kampung, Ketua RW, dan pimpinan lembaga se-Kelurahan Kadipaten. Ini merupakan sistem Musrenbang elektronik pertama di Indonesia. Nantinya akan kami paparkan secara langsung kepada Bapak Wakil Wali Kota,” ujar Haryawan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Kadipaten Fair. Namun, ia menegaskan bahwa potensi kawasan Kadipaten dan Kemantren Kraton masih bisa dikembangkan lebih jauh, terutama sebagai destinasi wisata unggulan Kota Yogyakarta.

“Saya sangat menghargai acara ini, tetapi menurut saya belum cukup. Wilayah Kraton memiliki potensi besar dan perlu dorongan lebih serius agar bisa menjadi tujuan utama wisatawan ke Yogyakarta,” tegas Wawan.

Orang nomor dua di Pemkot Yogya ini menambahkan, konsep wisata di Kemantren Kraton harus ditata ulang, misalnya dengan menghidupkan kembali rumah-rumah berarsitektur heritage sebagai spot foto atau tempat makan malam khas sekaligus memfasilitasi penginapan.

“Kalau di Malioboro orang bisa foto dengan baju adat, mengapa di kawasan Kadipaten yang penuh rumah bersejarah tidak dimanfaatkan juga? Ini bisa menjadi daya tarik baru. Saya harap tahun depan kelurahan di Kemantren Kraton dapat berinovasi untuk menjadikan kawasan ini benar-benar berkesan dan membanggakan,” lanjut dia.

Wawan juga mengajak para pemangku wilayah, mulai dari mantri pamong praja hingga lurah, untuk bersinergi menciptakan suasana yang mendukung perkembangan pariwisata dan ekonomi lokal di kawasan Kraton.

“Arah tren wisata mulai bergeser. Banyak wisatawan memilih tinggal di homestay daripada hotel. Ini peluang bagi warga Kraton untuk menjadi pelaku langsung dalam ekosistem pariwisata,” tandasnya.

Kadipaten Fair 2025 diharapkan menjadi titik awal bagi kebangkitan potensi lokal yang berkelanjutan, dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah kelurahan, dan Pemkot Yogyakarta untuk menjadikan kawasan Kraton sebagai wajah baru pariwisata kota budaya ini. (Ajeng Putri Anggraini C. P, Mahasiswa STMM MMTC Yogyakarta)