News  

Dinsos Wonogiri Studi Tiru UEP ke LKSA Brayat Pinuji Boro, Tanam Pohon Nangka sebagai Simbol Kepedulian Lingkungan

Dinas Sosial Kab Wonogiri Jawa Tengah bersama Suster M Florentine dan Suster M.Christera OSF tanam Pohon Nangka sebagai simbol Kepedulian Lingkungan di Tempat Usaha Ekonomi Produktif Milik LKSA Brayat Pinuji Boro. (Foto: Kiriman Ina Ayu Clara)

bernasnews — Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri melaksanakan kunjungan studi tiru Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Brayat Pinuji di Boro, Banjarasri, Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, DIY, Rabu (18/6/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari penerapan unit usaha ekonomi di lingkungan panti asuhan dalam rangka memperkuat kemandirian dan pemberdayaan anak-anak binaan.

Rombongan dipimpin oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Arief Budi Nugroho, beserta tim dari Dinsos Wonogiri, serta perwakilan dari 9 LKSA mitra seperti LKSA Ulin Nuha, LKSA Bakti Bina Putra, dan Yayasan Giri Sion. Turut hadir juga Ibu Heni, selaku Dukuh Boro, dan Romo Andhika, Pastor Paroki Boro.

Seluruh peserta disambut hangat oleh pimpinan LKSA Brayat Pinuji, Suster Christera OSF dan Suster Florentine OSF dari Komunitas Susteran OSF Boro. Anak-anak panti pun turut memeriahkan acara dengan sambutan lagu “Selamat Datang”, yang diiringi alat musik tradisional kulintang serta beberapa pertunjukan seperti Tarian “Bolelebo”, gerak lagu “Kembali Ke Sekolah“ dan Tarian “Bendera”.

Dalam sambutannya, Suster Christera OSF menegaskan, bahwa unit usaha di Brayat Pinuji bukan sekadar upaya ekonomi, melainkan sarana pembelajaran karakter, tanggung jawab, dan kemandirian anak-anak sesuai dengan visi lembaga. Suster Christera juga memaparkan profil singkat LKSA Brayat Pinuji.

Rambongan Dinas Sosial dan Perwakilan LKSA Dari Kab Wonogiri Jawa Tengah Foto Bersama Dengan Penghuni LKSA Brayat Pinuji Boro Banjarasri Kalibawang Kulon Progo, DIY. (Foto: Kiriman Ina Ayu Clara)

Selanjutnya, presentasi utama disampaikan oleh Dominika Rahayuningsih, perwakilan anak panti, yang menjelaskan empat unit usaha aktif yang dikelola lembaga yaitu budidaya ikan lele dan nila sebagai sumber gizi dan penopang ekonomi.

“Juga peternakan ayam petelur dengan hasil dijual ke pasar lokal, budidaya jamur konsumsi untuk kebutuhan internal dan penjualan sekitar, toko kelontong dengan target anak sekolah dan warga desa,” terang Dominika, dengan penuh semangat.

Sebagai puncak acara, beberapa perwakilan dari Dinsos, LKSA Brayat Pinuji serta Romo Andika diajak menanam pohon nangka di lahan panti. Kegiatan ini merupakan simbol nyata kepedulian terhadap lingkungan, sejalan dengan semangat Santo Fransiskus Asisi dan seruan Paus Fransiskus untuk menjaga bumi sebagai “Rumah Bersama”.

Kegiatan kemudian ditutup dengan santap bakso Bersama. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu kolaborasi dan replikasi praktik baik antar-lembaga sosial di Jawa Tengah dan sekitarnya. (zbd/ Ina Ayu Clara, Penghuni Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro)