bernasnews — Program E-Waste Revolve 2025 telah sukses dilaksanakan selama lima hari, dipenuhi dengan berbagai kegiatan berbagi pengetahuan, kolaborasi antara institusi, serta inisiatif untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), yang bertujuan meningkatkan kesadaran serta mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah elektronik (e-waste), sekaligus memperkuat kemitraan global.
“Kegiatan ini diikuti oleh lima program studi dari Fakultas Sains dan Teknologi UPY, yaitu Farmasi, Gizi, Teknologi Rekayasa Elektro-medis, Teknik Biomedis, dan Sistem Informasi,” kata Humas UPY Heni Nurrohmah, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).
Lanjut Heni menjelaskan, program kerja sama ini dimulai dengan kegiatan Visiting Lecturer yang dilaksanakan di Universitas PGRI Yogyakarta pada 4 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mempererat hubungan antar institusi, menyamakan tujuan, dan membangun pemahaman bersama mengenai arah serta dampak dari pelaksanaan program E-Waste Revolve 2025.
“Lima program studi dari FST UPY yakni Farmasi, Gizi, Teknologi Rekayasa Elektro-medis, Teknik Biomedis, dan Sistem Informasi, menjadi perwakilan dalam rangkaian kegiatan di UTM, Johor Bahru,”ungkap Heni.
Kegiatan utama berlangsung di Institut Ibnu Sina (ISI-SIR) UTM, dengan dukungan penuh dari UPY, serta kolaborasi dengan Centre for Sustainable Nanomaterials (CSNano), Faculty of Science (FS), Dewan Mahasiswa Fisika, dan SAPG Technologies Sdn. Bhd. sebagai mitra strategis.
Menurut Heni, program ini menjembatani dunia akademik, industri, dan masyarakat dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pengelolaan limbah elektronik secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Salah satu momen berkesan dalam program ini adalah keterlibatan langsung peneliti UPY dengan siswa kelas 3 di SMK Bandar Baru Uda, melalui kompetisi pengumpulan limbah elektronik dengan bantuan robot lengan otomatis. “Kegiatan ini menjadi bentuk nyata edukasi dan keterlibatan generasi muda dalam isu keberlanjutan lingkungan,” ungkap Heni.
Selama lima hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut;
- Transfer pengetahuan tentang program Reuse limbah elektronik melalui modul Odisi Malar Hijau
- Sesi berbagi proses pengolahan limbah elektronik dengan teknik pirolisis oleh SAPG Technologies Sdn. Bhd
- Penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara UTM dan UPY
- Kunjungan akademik ke FS UTM dan Living Lab FS UTM
- Pembelajaran dasar komponen elektronika dan perakitan rangkaian
- Sesi berbagi bersama tim UPY dan siswa SMK Bandar Baru Uda
Program ini juga mengeksplorasi tema keberlanjutan dari berbagai perspektif, termasuk arsitektur melalui Fakultas Lingkungan Terbangun dan Survei, serta ilmu sosial melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Kemanusiaan.
“Para peserta turut mengunjungi UPMU dan mengikuti Sustainability Tour di berbagai lokasi penting di Johor Bahru seperti Perpustakaan Sultan Ismail, Dewan Bandaraya Johor Bahru (MBJB), dan Skyscape,” terang Heni.
“Di tengah meningkatnya perhatian dunia terhadap persoalan limbah elektronik, kolaborasi antara UTM dan UPY ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi lintas negara dapat mendorong praktik ekonomi sirkular, memperkuat jaringan akademik, dan menghadirkan inovasi hijau yang berdampak langsung di masyarakat,” ujarnya. (*/ nun)