bernasnews – JPSM mempunyai harapan ke depan lebih cerah bersama kelompok pejuang lingkungan serta para penggerak perubahan, yang berasal dari berbagai bentuk progam seperti Bank Sampah, Sedekah Sampah, Sekolah Ramah Lingkungan dan pejuang TPS3R mengadakan pertemuan rutin bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (12/6/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Sumiarto, Sekertaris DLH Sugeng Riyanta, Ketua JPSM Hijrah Purnama, para anggauta JPSM dan Narasumber dari Universita Sanata Dharma.
JPSM Sehati (Sehat Elok Harmonis Aman Tentram Indah) mengelola sampah dengan seadanya mempunyai harapan masa depan lebih cerah bersama-sama. Pasalnya persoalan sampah sudah menjadi tantangan bersama, yang tidak bisa cuma dilakukan di atas meja tapi harus dikerjakan dari rumah, RT, dukuh dan seterusnya. Demikian dikemukakan Hijrah selaku Ketua JPSM, dalam sambutannya.
“JPSM yang beranggotakan kurang lebih 200 kelompok yang aktif terus bergerak, terus bekerja karena kami percaya, bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya tapi dimulai dari kebiasaan, dari tangan dan dari harapan yang tidak pernah padam,” tegas Hijrah.
Imbuh Hijrah, perjuangan JPSM tidak ringan karena masih banyaknya kendala – kendala yang menghambat kerja seperti fasilitas yang minim, SDM dan pendampingan yang masih kurang, akses pasar dan dukungan usaha masih kurang.
“Sehingga masih banyak barang yang mandeg di gudang serta kurangnya kolaborasi antara OPD. Kami mengetuk kebijakan kepada Bapak Bupati agar gerakan kami semakin kuat dan berdampak,” harap dia.
Hijrah juga menganalisis yang menjadi kebutuhan dan dapat untuk memperkuat langkah seperti mesin pencacah, pengayak kompos, gerobak motor dan timbangan digital. Juga progam praktek terpadu untuk anggota bank sampah, progam daur ulang dan pengelolaan TPS3R.
Selain itu, juga tentang penguat jaringan dan akses pasar, dukungan akses ke BUMKal, koperasi atau lainnya. Kebijakan progresif dan inklusif misal dengan pemberdayaan dan progam CSR dari perusahaan lokal serta pengakuan dan penghargaan dari pemerintah bisa menjadi penyemangat juang.
“Kami buka siapa – siapa tapi kami percaya jika pemerintah mendukung, rakyat akan bergerak. Namun sebaliknya apabila rakyat bergerak, pemerintah tidak boleh diam. Mari kita rawat bumi dengan cinta dan perbuatan lantaran masa depan Sleman bukan hanya tentang pembangunan tapi juga tentang keberlanjutan,” tandas Hijrah.
Selanjutnya Sekretaris DLH Sugeng Riyanta menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan yang sudah dilakukan oleh JPSM, yang juga merupakan sinergitas bagi DLH dengan adanya pengelolaan sampah.
“Tentang berbagai persoalan yang ada dapat kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluarnya. Kami juga sepakat dengan milah sampah dari rumah. Hal tersebut sudah ada SE (Surat Edaran) dari Bupati beberapa waktu yang lalu dan sudah dikoreksi menjadi milah dan olah sampah dari rumah,”ujar Sugeng
“Keberadaan Bapak Ibu sekalian yang sangat berarti karena sudah bisa sinergi dengan pemerintah Kabupaten Sleman terutama DLH. Beberapa permasalahan dari para pengelola sampah menjadi catatan kami seperti sarpras dan lainnya. Juga dengan Bank Sampah Induk untuk tahun 2026, semoga segera terwujud,” tutup Sugeng.
Sementara itu Sekda Kabupaten Sleman Sumiarto memberikan sambutan sekaligus berdiskusi dengan para hadirin mengenai persoalan kelompok KPSM dan keberadaan peran serta pemerintah Kabupaten Sleman dalam menyikapi persoalan tetang sampah.
Sebagai narasumber dalam pertemuan rutin kali ini seorang akademisi dari Universitas Sanata Dharma yang menyampaikan paparan tentang administrasi keuangan bank sampah. (nun)