bernasnews— Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyuarakan keprihatinan sekaligus harapan besar terhadap generasi muda dalam menghadapi derasnya arus informasi digital.
Peringatan itu ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Ruang Advokasi dan Gender Pelajar Muhammadiyah (RAGAM).
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) DIY menyelenggarakan acara tersebut pada Jumat (18/4/2025).
Di hadapan 35 pelajar terpilih dari DIY dan Jawa Tengah, Wabup Joko Parwoto mengajak seluruh peserta membuka mata terhadap bahaya laten dunia digital.
Pernyataan Wabup
Ia menyoroti bagaimana teknologi yang seharusnya menjadi alat bantu justru kerap menjebak generasi muda ke dalam krisis identitas, individualisme, dan hilangnya semangat gotong royong.
“Pemuda kita dibanjiri informasi dari berbagai arah, tapi belum semua mampu menyaring dan mengolahnya dengan kritis. Banyak yang larut dalam budaya konsumtif, kehilangan daya juang, dan menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa,” tegasnya.
Dengan nada menggelora, Joko Parwoto menghidupkan kembali semangat Bung Karno.
“Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Kalimat itu bukan sekadar slogan, tapi cermin betapa besar potensi pemuda sebagai penentu masa depan bangsa,” ujarnya lantang.
Ia juga mengapresiasi IPM sebagai garda terdepan dalam membina karakter pelajar. Ia menyebut IPM bukan sekadar organisasi, melainkan kawah candradimuka bagi calon pemimpin bangsa.
“IPM telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak pelajar unggul, berakhlak, dan religius. Saya dorong kolaborasi IPM dengan lembaga pendidikan dan pemerintah terus diperluas,” tambahnya.
Kegiatan RAGAM
Ketua PW IPM DIY, Naufal Labiba Wildan, menjelaskan bahwa kegiatan RAGAM terdiri dari dua kelas utama, Sekolah Advokasi dan Harmoni Gender.
Ia menekankan pentingnya diskusi aktif dan implementasi nyata dari materi dalam kegiatan.
“Kami ingin peserta tidak hanya paham isu-isu strategis, tapi juga mampu menjadi agen perubahan di sekolah dan lingkungan masing-masing,” jelas Naufal dalam pembukaan acara yang digelar di ruang sidang DPRD Gunungkidul.
Secara resmi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Yogyakarta, Dr. Iwan Setiawan, membuka kegiatan RAGAM ini melalui simbolisasi pemukulan angklung—simbol keharmonisan dan nada-nada perubahan yang mulai bergema dari Gunungkidul. (ef linangkung)