News  

Tolak Mobil Dinas Baru, Wali Kota Yogyakarta Alihkan Anggaran untuk Gerobak Sampah

Prosesi serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2025-2030. foto: istimewa

bernasnews – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan menolak penggunaan mobil dinas baru meskipun pengadaan telah direncanakan. Sebagai gantinya, anggaran hampir Rp 3 miliar untuk mobil dinas akan dialihkan guna pengadaan gerobak sampah di berbagai RW di Kota Yogyakarta. Keputusan ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk efisiensi anggaran dan meningkatkan layanan publik, khususnya dalam pengelolaan sampah.

“Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan pak wakil itu kita pakai untuk bikin gerobak sampah. Makanya kami dengan mekanisme yang ada, anggaran untuk beli mobil akan saya refocusing nanti di perubahan saya pakai untuk bikin gerobak sampah. Jadi itu spirit kita untuk efisiensi. Saya kira karena kita tahu bahwa tema efisiensi ini harus dilaksanakan pada semua lini. Kemudian sampah menjadi bagian fokus perhatian kita bersama,” ujar Hasto.

Keputusan ini disampaikan dalam acara serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2025-2030 yang berlangsung pada Senin (3/3/2023). Dalam acara tersebut, Penjabat Wali Kota Yogyakarta periode 2024-2025, Sugeng Purwanto, secara resmi menyerahkan memori jabatan kepada Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan.

Hasto menegaskan bahwa semangat efisiensi dan efektivitas akan menjadi dasar utama dalam kepemimpinannya. “Pada prinsipnya di era 2025 ada semangat untuk perubahan mindset bahwa pemerintah daerah diselenggarakan dengan cara efektif dan efisien. Semangat itu saya kira penting untuk kita wujudkan di 2025 yang mendasari dari semua kegiatan,” katanya.

Sebagai langkah nyata dalam efisiensi, selain menolak mobil dinas baru, Hasto dan Wawan juga memilih untuk tetap menggunakan tempat tidur dan mebel lama. Menurutnya, kendaraan dinas saat ini masih dalam kondisi baik meskipun telah digunakan selama 3-4 tahun.

Selain efisiensi anggaran, Pemkot Yogyakarta juga berfokus pada pengelolaan sampah dengan berbagai inisiatif, termasuk penjemputan sampah oleh penggerobak di kawasan Pakualaman, pengosongan depo sampah, serta pendirian tenda darurat sampah yang akan dijaga oleh Satpol PP selama 24 jam untuk mencegah pembuangan sampah liar. “Makanya kami akan bekerja cepat untuk mengosongkan depo-depo ini. Dua hari lalu sudah mulai, contoh di depo RRI (Kotabaru) itu sudah kosong. Kita mendirikan tenda-tenda darurat sampah, kita minta untuk dijaga 24 jam Satpol PP dan merekam siapa yang membuang sampah di tempat yang liar,” tegas Hasto.

Selain itu, arahan Presiden Prabowo mengenai kemandirian ekonomi juga menjadi perhatian Hasto. Pemkot Yogyakarta berkomitmen mengembangkan UMKM, koperasi, serta swasembada pangan. Salah satu upayanya adalah produksi air minum dalam kemasan sendiri oleh PDAM Tirtamarta dengan merek Air Yogya (Ayo), yang penggunaannya akan diperluas di sekolah-sekolah.

Dengan langkah-langkah efisiensi ini, kepemimpinan Hasto-Wawan menegaskan komitmen mereka untuk memprioritaskan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat di Kota Yogyakarta.