bernasnews – Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Selain ragam suku dan bahasa, negeri ini juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak ternilai harganya. Setiap daerah di Nusantara memiliki ciri khas masakan dan makanan yang unik, yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Keberagaman kuliner ini bukan hanya menjadi identitas budaya, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata kuliner dan komoditi usaha yang mampu bersaing di pasar regional bahkan internasional.
Kecintaan pada dunia kuliner sering kali menjadi sumber inspirasi dalam memulai sebuah usaha. Begitu pula dengan Lucia Della Triyanti, sosok di balik kesuksesan Della Cake & Bakery. Diawali dengan minat yang besar untuk memiliki kegiatan yang produktif dan mampu memberikan penghasilan tambahan, serta kritis dalam melihat peluang di dunia kuliner yang terus berkembang, umat di Lingkungan Santa Helena, Paroki Gereja Santo Yakobus Bantul DIY ini pun memutuskan untuk mengasah keterampilan ini lebih mendalam.
Pada tahun 2012, Della akhirnya mulai memberanikan diri untuk bergabung dalam beberapa komunitas baking di wilayah Bantul dan Kota Yogyakarta. Dia juga rajin ikut ambil bagian dalam acara latihan bersama yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas tersebut, mulai dari membuat kue, roti, dan aneka pastry. Hingga akhirnya ia berhasil mengubah minat tersebut menjadi sebuah ide usaha yang cemerlang.
Baginya, proses membuat kue dan roti adalah kegiatan seni yang menyenangkan dan penuh tantangan. Ia menikmati setiap detail, mulai dari pemilihan bahan berkualitas, pencampuran adonan yang tepat, hingga proses pemanggangan yang sempurna untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang istimewa. Della Cake & Bakery adalah sebuah usaha rumahan yang beralamat di Perum Ndalem Guwosari, Jalan Senyum No 163. Pajangan, Bantul, DIY. Di tempat inilah, Della melakukan aktivitas kesehariannya sebagai seorang baker, sejak tahun 2016.
Memulai usaha dari nol bukanlah hal yang mudah. Della menghadapi banyak rintangan. Mulai dari kegagalan dalam mencoba resep baru hingga masalah naiknya harga bahan baku yang sering kali tidak terduga. Bahkan, ada kalanya bahan baku yang ia butuhkan sulit ditemukan di pasaran. Tantangan ini kerap membuat produksi terhambat dan menguji ketangguhan mentalnya sebagai pengusaha.
Tidak hanya itu, sebagai seorang pemula di dunia bisnis, ibu dari anak semata wayang Elisabeth Adelvia Puspita Hartono ini, juga mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan dan operasional usaha. Belum lagi persaingan dengan toko roti dan kue yang lebih dulu eksis dan memiliki modal yang lebih besar. Namun, semua tantangan tersebut tidak membuatnya menyerah.
Bagi Della, setiap kegagalan adalah pelajaran berharga. Ketika gagal mencoba resep baru, ia tidak putus asa. Sebaliknya, ia terus bereksperimen hingga menemukan komposisi yang sempurna. Misalnya, saat mencoba membuat Chiffon Cake yang ringan dan lembut, ia pernah gagal berkali-kali karena tekstur kue yang bantat atau tidak mengembang dengan baik. Namun, ia pantang menyerah dan terus memperbaiki tekniknya hingga akhirnya berhasil menciptakan chiffon cake yang sempurna dan menjadi salahsatu favorit pelanggan.
Selain itu, dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku, Della tidak mau mengorbankan kualitas produknya. Ia tetap konsisten menggunakan bahan berkualitas dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Baginya, kejujuran dalam menjaga kualitas produk adalah kunci untuk membangun kepercayaan konsumen.
Di era digital saat ini, banyak pelaku usaha mengandalkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka. Namun berbeda dengan Della, ia tidak menggunakan media sosial sebagai sarana promosi. Dia yakin, bahwa konsistensi produk yang dihasilkan akan menjadi etalase baginya di luar sana. Kepuasaan konsumen akan memiliki daya “getok tular” (penyampaian dari mulut ke mulut) dari satu konsumen ke konsumen yang lain. Pelanggan yang puas dengan produknya akan secara sukarela merekomendasikannya kepada orang lain. Cara ini dianggap lebih efektif ketimbang harus mengeluarkan biaya besar untuk promosi.
Ketika ditanya apa motivasinya, lulusan D3 Komunikasi ini dengan tegas menjawab, “Jangan pernah menyerah dan mau belajar kepada senior!”. Ia mengaku tidak pernah menyesali jalan hidup yang ia pilih, meskipun jalan tersebut agak menyimpang dari latar belakang pendidikannya. Ia mengaku menemukan kebahagiaan dalam proses pembuatan kue lezat yang dapat dinikmati banyak orang. Baginya, kesuksesan tidak hanya diukur dari seberapa besar bisnis yang ia jalankan, tetapi juga dari kepuasan pelanggan dan kebahagiaan yang ia rasakan saat sedang berkarya.
Kini, setelah 13 tahun berkarya dalam bidang cake & bakery, Della telah menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi para ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha sendiri. Sebagai seorang pelaku wirausaha yang sukses, ia tetap rendah hati dan tetap menerima pesanan dalam skala kecil. Bagi Della, setiap pelanggan adalah penting, baik itu yang memesan dalam jumlah besar maupun kecil. Istri dari Benedictus Trihartono ini, dengan sukarela akan berbagi ilmu dengan siapa saja yang berkeinginan belajar, karena ia percaya bahwa kesuksesan sejati adalah ketika kita dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Dengan keberhasilan yang ia raih, Della tidak pernah melupakan akar perjuangannya. Ia selalu mengingat bagaimana dulu ia memulai dari nol, tanpa modal besar, tanpa strategi pemasaran modern, hanya bermodalkan kejujuran dan kualitas produk. Tak heran, banyak orang yang telah mengenal usahanya. Meskipun permintaan produk terus meningkat, ia tetap menjaga kualitas dan rasa yang menjadi ciri khasnya sejak awal. “Konsistensi produk adalah kunci utama,” tegasnya.
Selain dikenal dengan kue dan rotinya yang lezat, Della adalah sosok yang rajin beribadah. Dalam berbagai kesempatan ia sering terlihat berbagi kebahagiaan dengan umat di lingkungan dan parokinya. Aktif dalam berbagai kegiatan sosial, ibadah dan koor. Kesuksesan Lucia Della Triyanti adalah bukti bahwa mimpi dapat terwujud dengan ketekunan, kerja keras, dan doa yang tulus. Dari dapur kecil di rumahnya, ia berhasil membangun usaha yang kini dikenal luas. Ia adalah contoh nyata bahwa ibu rumah tangga juga dapat menjadi pengusaha sukses tanpa harus meninggalkan peran utama dalam keluarga.
Semoga kisahnya terus menginspirasi banyak orang untuk berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Sukses selalu, Della! (mar/Hery Kristiawan/Elias Eke, HELENA MENULIS Bantul Yogyakarta)