News  

Menelusuri Jejak PMI di Yogyakarta Tim Buku ke DPAD DIY dan DPK Kota Yogyakarta

Tim Buku Sejarah PMI “Yogyakarta” saat berkunjung ke kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Selasa 11/2/2025. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Menelusuri jejak Palang Merah Indonesia (PMI) di Yogyakarta, Pelaksana Tugas Kepengurusan PMI Kota Yogyakarta Bidang Keuangan Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd mengunjungi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta, Selasa (11/2/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Edy yang juga merupakan Ketua Tim Penyusunan Kembali Buku Sejarah PMI “Yogyakarta” didampingi oleh Konsultan Penulisan Buku Y.B. Margantoro, Kepala Markas PMI Kota Yogyakarta Daryadi, Humas PMI Kota Yogyakarta Ichsan Malik, dan Staf HRD PMI Kota Yogyakarta Ayunda Widosari, yang seluruhnya juga tergabung dalam Tim Penyusunan Kembali Buku Sejarah PMI “Yogyakarta”.

Penyusunan buku ini merupakan wujud kepedulian Pelaksana Tugas Kepengurusan PMI Kota Yogyakarta kepada insan PMI Kota Yogyakarta agar sejarah dan perkembangan PMI Kota Yogyakarta terabadikan dan tidak hilang ditelan masa.

Dengan dibantu oleh Mustiyah, Arsiparis DPAD DIY, Tim Buku dapat menelurusi beberapa dokumen yang diduga berkaitan dengan lahirnya PMI di bumi “Yogyakarta”. Meskipun dokumen-dokumen tersebut diketahui keberadaannya tapi tidak dapat diakses langsung di DPAD DIY, karena merupakan Arsip Puro Pakualaman. Mustiyah menyarankan agar Tim Buku melakukan kunjungan dan permohonan data ke Puro Pakualaman karena hanya Pihak Puro Pakualaman yang berwenang untuk memberikan data arsip tersebut.

Meskipun tidak dapat mengakses secara langsung, dengan bantuan pihak DPAD DIY, Tim Buku dapat melakukan pendataan beberapa dokumen untuk nantinya dilakukan pelacakan ke Arsip Puro Pakualaman. Mustiyah juga menyampaikan bahwa pihak DPAD DIY bersedia dihubungi lebih lanjut dalam rangka membantu proses penyusunan buku.

Setelah mengunjungi Bagian Arsip DPAD DIY, Tim Buku melanjutkan kunjungan ke Kantor DPK Kota Yogyakarta dan disambut hangat oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Afia Rosdiana, M.Pd., Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tedi Saparian, S.E., Kepala Bidang Perlindungan Penyelamatan Pembinaan dan Data Sistem Informasi Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gatot Sudarmono, S.H. dan juga Arsiparis DPK Kota Yogyakarta Sugeng Purnomo, A.Md.
Tim Buku kemudian disuguhi beberapa arsip berupa foto dan tekstual tentang audiensi PMI dengan DPRD Kota Yogyakarta dan berkas dokumen yang ada kaitannya dengan lokasi Kantor PMI Tjabang (Sebutan PMI Kota Yogyakarta pada kala itu) sejak tahun 1950. Hal ini merupakan informasi baru bagi Tim Buku karena dalam agendanya juga akan melacak lokasi-lokasi awal kantor PMI Kota Yogyakarta sebelum akhirnya berlokasi di Jalan Tegal Gendu, No. 25, Kotagede, Yogyakarta hingga saat ini.

Dalam diskusinya dengan Tim Buku, pihak DPK Kota Yogyakarta memberikan pendapat bahwa kemungkinan jejak PMI di Yogyakarta juga terdapat di Lembaga Kearsipan/Dinas Arsip Provinsi Jawa Tengah. Hal ini merupakan informasi yang menarik bagi Tim Buku dan menambah motivasi untuk menyelesaikan penulisan Buku Sejarah ini.

Dalam kunjungan tersebut, Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd dan Y.B. Margantoro mewakili Tim Buku, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih karena DPK Kota Yogyakarta telah berkomitmen dalam pelestarian arsip-arsip sejarah khususnya tentang PMI “Yogyakarta”, bahkan sudah dialihkan menjadi arsip digital yang dapat dengan mudah diakses untuk keperluan akademis maupun sebagai informasi kepada Masyarakat umum.

PMI Kota Yogyakarta melalui program penyusunan kembali buku sejarah ini berupaya untuk melestarikan dan mengabadikan perkembangan PMI Yogyakarta dari masa ke masa agar dapat dibaca oleh generasi mendatang. Selain itu, hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen PMI Kota Yogyakarta dalam menjalankan salah satu tugas Kepalangmerahan sesuai dengan Pasal 22 Undang-Undang No 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan yaitu pada huruf e “menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan”. Sejarah harus dituliskan agar tidak musnah dan menjadi sumber kajian bagi generasi yang akan datang. (mar/Ayunda Widosari Staf HRD PMI Kota Yogyakarta)