bernasnews — UNISA Yogyakarta gelar pelatihan untuk para Kader Lansia se-Kalurahan Balecatur, bertempat di Gedung Pertemuan Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (9/2/2025).
Kegiatan yang dilakukan satu hari penuh ini dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari utusan kader Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), utusan kader PKK, dan utusan kader Posyandu dan Posbindu lansia.
Lurah Balecatur, Andri Septianto, SH hadir memberikan sambutan serta arahan pada kegiatan tersebut. Lebih lanjut ia menekankan pentingnya kerjasama berkelanjutan antara UNISA Yogyakarta, PRA dan Kalurahan Balecatur dalam memberikan layanan promotive dan preventif yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya komunitas lansia Balecatur.
Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Hj. Suprihatin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa isu lansia merupakan program kerja utama Aisyiyah sejak lama. Menurutnya, kehadiran para dosen dan mahasiswa dari UNISA sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas kader Kesehatan/
“Khususnya dalam memberikan layanan terbaik bagi para lansia. Selaras dengan semangat organisasi perempuan ini. Aisyiyah berupaya agar lansia tetap sehat, aktif, produktif, dan bermanfaat bagi sekitarnya, Tak hanya menjadi upaya peningkatan kualitas hidup lansia,” ungkap Suprihatin.
Selanjutnya, Ketua Pengabdian Masyarakat Indriani mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan kader lansia ini adalah salah satu wujud Tri Darma Perguruan Tinggi dosen yaitu pengabdian kepada masyarakat yang menjadi komitmen UNISA Yogyakarta dalam meningkatkan kesehatan lansia di DIY, dengan mempromosikan aktivitas fisik sebagai aspek penting menjadi lansia yang mandiri di usia senja.
“Program pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kader lansia dalam mengelola kesehatan lansia, dengan meningkatkan promosi aktivitas fisik lansia dimasyarakat,” ujar Indriani.
Disebutkan Indriani, aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup lansia. Dengan mengetahui konsep aktivitas fisik dan melakukannya secara teratur, lansia dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, sarcopenia dan osteoporosis.
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam promosi aktivitas fisik bagi lansia, dimulai dengan skrining kesehatan, dilanjutkan dengan pemberian materi komprehensif dan diakhiri dengan pembelajaran praktek aktivitas fisik.
“Materi-materi yang disampaikan meliputi konsep lansia dan perubahannya, penyakit-penyakit degeneratif, konsep aktivitas fisik dan manfaatnya, praktik aktivitas fisik untuk lansia sesuai rekomendasi WHO, promosi aktivitas fisik lansia, serta strategi untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam aktivitas fisik,” terang Indriani.
Tim Pengabdian Masyarakat UNISA Yogyakarta yang bertugas yaitu dosen dari Program Studi Fisioterapi diantaranya Indriani, SKM., MSc; Veni Fatmawati, SST., MFis; Andry Ariyanto, SST., MOr, dan Nor Faeza Kaeni, SS., MA, yang bertindak sebagai pemateri dalam pelatihan ini.
Dalam sesi terakhir ditutup dengan praktik aktivitas fisik, termasuk latihan ketahanan dan latihan stretching yang aman dilakukan oleh lansia. (*/ nun)