News  

Pembentukan Mental dan Spiritual Siswa Kelas VI SD Pangudi Luhur Yogyakarta

Para peserta retret siswa SD Pangudi Luhur di Rumah Retret Syalom, Bandungan, Ambarawa, jawa Tengah. (Foto : Kiriman Br. Agustinus Marjito, M.Ed., FIC)

bernasnews – Kematangan karakter menjadi kunci penting bagi keberhasilan anak-anak muda di era digital sekarang. Perubahan zaman yang tidak dapat diprediksi polanya sangat membutuhkan karakter siswa yang dapat beradaptasi dan melakukan perubahan dengan terampil, sehingga mereka dapat berkontribusi di dalam Masyarakat dengan baik. Karakter adaptif tanpa kehilangan jati diri diperlukan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang bersifat disruptif di zaman ini.

Generasi muda harus memiliki karakter adaptif, tahan banting (resiliency), kreatif dan mampu berpikir kritis. Selain itu, salah satu kualitas lain yang diperlukan adalah kemampuan melakukan refleksi mendalam akan pengalaman dirinya, dan kemampuan untuk merumuskan masa depan mereka berdasarkan pengalaman dan refleksi tersebut.

Mendasarkan pada kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas, Sekolah Dasar (SD) Pangudi Luhur Yogyakarta mendesign program-program Pendidikan, mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Program tersebut berupa kegiatan-kegiatan pembinaan yang mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan kualitas diri yang dibutuhkan Generasi Muda di era digital sekarang ini.

Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Pembentukan Mental dan Spiritual dalam sebuah Retret selama tiga hari dua malam yang dilaksanakan di Rumah Retret Syalom Bandungan, Ambarawa, Jawa Tengah, pada tanggal 5-7 Februari 2025. Pendampingan retret dilaksanakan oleh para Bruder FIC dan Suster AK, tim pembinaan karakter dan pembentukan spiritual dari Rumah Retret Syalom Bandungan.

Agenda selama retret diisi dengan kegiatan doa dan refleksi untuk melatih hidup spiritual para siswa. Selain itu kegiatan Outdoor Learning Activities (OLA) dalam bentuk outbond diberikan selama retret. Dalam kegiatan OLA ini dilatihkan karakter kreativitas, ketrampilan memecahkan masalah, kolaborasi, tahan banting (tidak mudah menyerah).

Para siswa-siswi mengalami kegembiraan selama kegiatan retret tersebut dan mereka mampu untuk melakukan refleksi atas tema “Menjadi Bintang Tuhan di Era Digital”. Mereka telah mampu menemukan karakater-karakter yang positif dalam dirinya dan sekaligus menemukan hambatan-hambatan dalam kehidupan mereka sebagai anak-anak di era digital. Pengaruh gadget juga menjadi tantangan yang cukup dominan bagi mereka, selain tantangan yang berupa karakter buruk dalam dirinya seperti kemalasan, tidak semangat dalam hidup, tidak mengerti tujuan belajar dan lain sebagainya.

Pada akhir retret, para siswa diajak membangun komitmen untuk menuntaskan proses Pendidikan dan Pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta terutama dalam menempuh ujian-ujian sekolah dan ujian pemerintah yang sebentar lagi akan dilaksanakan di semester II tahun ajaran 2024-2025. Selamat atas selesainya retret ini dan selamat mengupayakan komitmen yang telah dicetuskan di akhir retret ini. Sukses selalu untuk anak-anak. (Br. Agustinus Marjito, M.Ed., FIC. SD Pangudi Luhur Yogyakarta)