bernasnews – Suasana riang gembira, keakraban, dan penuh rasa syukur menyelimuti Joglo Ronorejan di Kamijoro, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (8/2/2025) pagi. Pertemuan rutin bulanan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul ini digelar dengan tajuk “Menjaga Keseimbangan Iman dan Taqwa”. Tampak hadir sesepuh PWRI Kapanewon Pajangan Drs. Sumiran, Ketua Slamet, S.Pd., jajaran pengurus dan seluruh anggota.
Mengawali pertemuan suasana berubah menjadi khidmat dan dengan penuh semangat menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars PWRI, dilanjutkan Pembacaan Pancaubaya PWRI dipimpin oleh Suprapti.
Pancaubaya PWRI : Kami warga Persatuan Wredatama Republik Indonesia :
- Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
- Berbudi Luhur, Bijaksana, Lapang Dada, Setia Kawan, Mengutamakan Hidup Sederhana dan Mandiri;
- Bersikap Terbuka, Bergotong Royong Meningkatkan Kesejahteraan Sesama Wredatama, dan Bekerjasama dengan Pihak lain, atas dasar Persamaan Derajat;
- Meningkatkan Kualitas Hidup, Serta Mengamalkan Pengetahuan dan Pengalaman, Bagi Pembangunan Negara dan Bangsa.
PWRI menjadi wadah berkumpulnya pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pamong Desa, BUMN, BUMD dan pejabat negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Program PWRI Kapanewon Pajangan selaras dengan program pembangunan Pemerintah Daerah DIY maupun Kabupaten Bantul.
Menghadapi bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, mantan seorang pendidik Ustad Sumiran memberikan siraman rohani. Dalam ceramahnya, dia menyampaikan ada tiga hal penting untuk menjaga keseimbangan Iman dan Taqwa.
Pertama, hidup harus netral tidak mempunyai beban, misalnya untuk ibu-ibu tidak ada beban menyiapkan ramadhan, tidak ada hutang, kita sudah pensiun tidak ada beban, tidak usah mikir macam-macam, bahagia mencari hidup yang amanah, hidup yang chusnul khotimah untuk mendapatkan kesempurnaan di surga.
Kedua, menjaga keseimbangan hidup, cukup menerima keadaan sesuai dengan kodrat, dapat menyesuaikan diri, menjaga keseimbangan pola makan, olah raga, beribadah, dan lain-lain. menerima apa adanya dicukupkan, beban-beban duniawi dilepaskan.
Ketiga, kehidupan kita untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semua tingkah laku perbuatan mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapat pahala dunia akhirat.
Dalam sambutannya Ketua PWRI Kapanewon Pajangan Slamet, S.Pd. mengucapkan Puji Syukur kita semua masih dapat berkumpul pada pertemuan rutin PWRI di bulan Februari 2025 dengan keadaan sehat walafiat, tidak ada kekurangan suatu apapun. Juga disampaikan ucapan selamat datang semoga acara berjalan sesuai harapan, selamat menyongsong bulan Ramadhan. Berkaitan dengan Ramadhan yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2025, diharapkan semua laporan pertanggungjawaban harus selesai pada tanggal tersebut.
Jumidal yang ditunjuk untuk mengikuti rapat di PWRI Kabupaten Bantul melaporkan beberapa program PWRI DIY Tahun 2021 sampai dengan Tahun 2026. Di antaranya adalah penguatan kelembagaan organisasi PWRI, peningkatan partisipasi PWRI dalam pembangunan, peningkatan Sumber Daya Manusia Anggota PWRI, dan peningkatan kerjasama dengan pihak pemerintah. Disampaikan juga tujuan pembentukan Pengurus PWRI di tingkat Kalurahan adalah untuk memudahkan inventarisasi data pensiun dan menjadikannya aktif.
Sedang hasil audiensi dengan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X di Gedhong Pareanom Kepatihan Yogyakarta, Sri Paduka mengarahkan agar kita harus memulai dari yang kecil-kecil, kegiatan yang membumi dan ada manfaatnya langsung untuk para pensiun. Adipati Pakualaman itu juga mengharapkan para pensiunan dapat berperan serta dan aktif membantu pembangunan masyarakat di pedesaan.
Mantan guru SPG di Bantul Drs Sumiran yang kini menjabat sebagai sesepuh atau penasehat PWRI di Kapanewon Pajangan mengawali arahannya dalam pertemuan bulanan ini dengan Yel-Yel PWRI. PWRI sehat, PWRI bangkit, PWRI sejahtera. Yes…Yes….Yes.
Dia menyampaikan pandangannya secara umum tentang keadaan dan kondisi Negara yang dicintainya. Negara bermaksud menciptakan pemerintahan bersih, baik bebas dari KKN dan semua permasalahan yang mengganggu tidak berpihak kepada rakyat ditertibkan. Dia memberi contoh ada dua perwira polisi dipecat, ada program pro rakyat seperti pajak 12% yang memberatkan rakyat dibatalkan, ada program MBG (Makan Bergizi Gratis), periksa kesehatan gratis, THR tetap ada tidak dihapus.
Khusus untuk internal dia mengarahkan di Bulan Ramadhan tetap ada pertemuan seperti biasa. Semua anggota PWRI sudah memasuki lansia, hendaklah mempersiapkan rumah masa depan dengan berpedoman pada agama masing-masing. Tidak usah mencari perbedaan, jalankan sesuai keyakinan masing-masing. Syawalan yang akan datang dilaksanakan sederhana pada saat pertemuan untuk saling memaafkan. (mar/Sugiyanta, HELENA MENULIS Bantul Yogyakarta)