News  

Empat Buku Sastra di Sastra Bulan Purnama ke-159

Flyer Sastra Bulan Purnama ke-159, Sabtu (7/12/2024).

bernasnews – Empat buku karya sastra, masing-masing berjudul ‘Nyawaku Kembali Lagi’ kumpulan puisi, karya Krishna Miharja; ‘Sangga Ratu’ kumpulan puisi karya Sus S. Hardjono; ‘Rakai Watuhumalang’, satu cerita Jawa yang disebut cerita landhung, yang dalam bahasa Indonesia disebut cerita panjang karya Cicit Kaswami; dan ‘Namaku Ratu Malang’ kumpulan cerpen karya Ons Untoro. Keempat karya itu akan mengisi Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi 159 di Museum Sandi Jalan Faridan M Noto Nomor 21, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, Sabtu (7/12/2024) pukul 15.30 WIB.

Karya sastra tersebut di atas, untuk buku puisi akan dibacakan penyairnya sendiri yakni Krishna Miharja dan Sus S.Hardjono. Puisi Krishna akan digarap menjadi lagu oleh Yupi. Satu cerpen Ons Untoro berjudul ‘Hariono dan Anaknya’ akan dibacakan Genthong HSA, seorang aktor teater senior, penulis naskah teater, sutradara dan penyair. Satu cerpen lainnya, ‘Juru Kunci Makam’ akan digarap menjadi satu bentuk tarian kotemporer oleh Bimo Wiwohatmo, seorang koreografer yang telah banyak menciptakan tari dan pentas, baik di Indonesia maupun beberapa negara Asia. Satu naskah Jawa karya Cicit Kaswami, penggalan dari kisahnya akan dibacakan oleh Patah Ansori, seorang aktor teater.

Di bulan Desember 2024, sekaligus untuk menutup tahun, SBP menyajikaan empat buku sastra yang berbeda yakni puisi, cerpen dan cerita Jawa. “Untuk tahun 2025, sudah kita siapkan jadwal dari Jauari sampai Desember 2025, yang akan diisi peluncuran karya sastra baik sastra Jawa maupun sastra Indonesia,” ujar Koordinator SBP Ons Untoro.

Peluncuran buku sastra ini sekaligus untuk merayakan masing-masing penulis yang mendapat penghargaan dari Badan Bahasa di Jakarta dan satu penulis dari Sragen, Sus S.Hardjono, buku karyanya mendapat Anugerah Sastra Triwidha dari Tulungagung, Jawa Timur. Maka, tajuk dari SBP ini ‘Pesta Sastra di Bulan Desember’

Sepanjang tahun 2024, SBP diisi peluncuran buku sastra yang ditulis oleh para sastrawan dari berbagai kota di Indonesia. Buku sastra yang diluncurkan ada yang berupa karya bersama yang disebut antologi atau kumpulan, baik puisi atau cerpen, maupun buku puisi tunggal karya seorang penyair. Selama ini, SBP tidak hanya diselenggarakan di satu tempat, tapi mengambil beberapa tempat, misalnya di Tebing Breksi, di Gubung Putih dan di Sangkring Art Space.

Selain pertunjukan sastra, ada dua kegiatan yang sifatnya silaturahmi, berupa kunjungan sastra di rumah seorang sastrawan Ahmad Tohari yang tinggal di Purwokerto, diskusi mengenai penelitian sastra di rumah antropolog di Yogyakarta Prof. Dr PM. Laksono, dan satu diskusi bagaimana cara membaca puisi di rumah Landung Simatupang, seorang aktor dan penyair.

Kegiatan yang diselenggarakan SBP sepanjang tahun 2024 adalah upaya untuk menumbuhkan sikap kreatif sekaligus meneguhkan kehangatan persahabatan. “Sastra bukan untuk mencari juara atau penghargaan, anggap saja itu efek. Yang utama, dalam bersastra untuk saling meneguhkan dalam persahabatan dan menumbuhkan energi kreatif secara kolektif,” kata Ons Untoro. (*/mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *