News  

Prodi IK STPMD Yogyakarta : Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan

Lauching buku “CSR dan Pengembangan Masyarakat” pada acara Seminar Nasional Prodi IK STPMD “APMD” Yogyakarta, medio November 2024. (Foto : Prodi IK STPMD “APMD”Yogyakarta).

bernasnews – Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi IK) STPMD “APMD” Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital” dan Call for Paper di ruang M. Soetopo STPMD “APMD” Yogyakarta, medio November 2024 dan dihadiri lebih dari 140 orang dari berbagai kalangan.

Pemateri seminar Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si sebagai keynote speech, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dr. Yuli Setyowati, M.Si. dan Dewan Pengawas LKBN ANTARA dan co-founder GPR Institute Prof. Dr. Widodo Muktiyo dengan moderator Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si.

Kegiatan diawali dengan Launching Buku berjudul “Corpprate Social Responsibility dan Pemberdayaan Masyarakat” yang ditulis oleh Dr. Yuli Setyowati, M.Si dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo, dengan penanggapnya Akhta Suendra sebagai Stakeholder Relations SPV Danone SN East, dan Agus Triyono yang merupakan DRR Specialis Human Intiative.

Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memperkuat perspektif komunikasi pemberdayaan di kalangan akademisi, menjadi wadah komunikasi dan sharing antar kalangan akademisi dan praktisi komunikasi dan pemberdayaan, sebagai bentuk kontribusi atas solusi yang berkaitan engan persoalan ketidakberdayaan masyarakat di era saat ini, mengembangkan dan menemukan pembelajaran komunikasi pemberdayaan yang lebih tepat, serta menemukan isu-isu global tentang digitalisasi yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat.

Dr. Sutoro Eko mengemukakan, digitalisasi yang saat ini semakin berkembang, memberikan pengaruh positif maupun negatif. Digitalisasi dinilai dapat menambah pengangguran, karena semua pekerjaan dapat digantikan secara digital dan bersifat cepat dan efisien. Akibatnya generasi masa kini mengutamakan yang serba cepat dan menjadi malas. Pemberdayaan kemudian hadir membawa peran yang penting karena memiliki sisi soft dan moderat.

Prof. Widodo Muktiyo menambahkan bahwa masyarakat masa kini turut mengalami pertumbuhan dan tidak hanya diam saja. Selain itu tidak hanya ada masyarakat yang agraris saja namun juga menjadi masyarakat yang informatif, hal ini didukung dengan akal pikiran manusia yang sudah beradaptasi dengan 4.0. “Teknologi mampu melahirkan masyarakat yang semakin kompleks, dan memiliki dua dunia yakni dunia nyata atau sosial kreatif dan dunia virtual,” kata dia.

Di sisi lain Dr. Yuli Setyowati menekankan konsep komunikasi pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan merupakan suatu proses menempatkan manusia pada tempatnya, melalui komunikasi pemberdayaan yang menempatkan masyarakat sebagai pusat perhatian. Pemberdayaan masyarakat menjadi paradigma alternatif dalam komunikasi pembangunan yang memanusiakan manusia yang sifatnya partisipatif. Menarik dari perkembangan teknologi, ia mengatakan bahwa teknologi tidak hanya menghadirkan suatu perubahan saja, melainkan ketika ada masyarakat maka di situ terdapat perubahan pula.

Setelah Seminar Nasional ini dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan presentasi paper oleh peserta yang telah mendaftarkan diri, baik peserta internal maupun eksternal kampus. (mar/Meltylde dan Petronela, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta).