bernasnews – Komunitas Belajar Titik Nol (Kombel Titik Nol) merupakan komunitas belajar yang didirikan oleh sembilan sekolah dasar yang berada di wilayah Kemantren Gondomanan, Yogyakarta. Sembilan sekolah tersebut adalah SD Negeri Ngupasan; SD Negeri Sayidan; SD Muhamadiyah Kauman; SD Pangudi Luhur 1, 2, 3, 4; dan SD Marsudirini 1, 2. Kegiatan peluncuran Kombel Tirtik Nol yang dipimpin oleh Lukas Suharno, S.Pd. ini dilaksanakan di SD Negeri Ngupasan, pekan kedua November 2024.
Pengawas SD Kemantren Gondomanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Yogyakarta Purwati Handayani, M.Pd. berharap, kombel ini menjadi wadah bersama untuk berbagi praktik baik dan meningkatkan kompetensi para pendidik di sekolah ini.
“Melalui aktivitas di dalam Kombel Titik Nol, para Kepala Sekolah dan Pendidik dapat bertukar pengalaman dan praktik baik dalam mengelola sekolah maupun dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas. Pendidik dapat bersama-sama mencari pemecahan masalah yang ditemukan di dalam kelas,” kata dia.
Pada saat peluncuran Kombel Titik Nol itu diselenggarakan sebuah workshop Teacher as a Coach untuk para-Guru fase A dan B. Sejumlah kurang lebih 50 pendidik hadir dan dengan tekun mengikuti Workshop Teacher as a Coach. Pembicara pertama adalah Kepala SD Muhamadiyah Kauman Layin Fauziyah, M.Pd. yang menyampaikan topik tentang Ketrampilan Sosial Emosional bagi Guru kelas Fase A dan B.
Pembicara ke dua adalah Dr. Pramudianto, PCC, seorang Professional Coach for Education yang menyampaikan materi utama Teacher as a Coach. Dia merupakan penulis buku “Teacher as a Coach: Mentransformasi Cara Berpikir Guru dan Memerdekakan Siswa dalam Belajar”. Dia juga pencetus gagasan Guru sebagai Coach di Indonesia.
Pada awal presentasinya Pak Pram, begitu panggilan akrabnya, memberikan tantangan kepada para peserta Kombel Titik Nol untuk menjadi barometer dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu Pendidikan Dasar di Indonesia, mengingat Yogyakarta menjadi salah satu barometer Pendidikan di Indonesia. Untuk mewujudkan tantangan ini, peranan dan kemampuan pendidik sebagai Coach sangat sentral, dalam melaksanakan proses Pendidikan yang bermutu di setiap sekolah.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh para pendidik adalah kemampuan berkomunikasi yang baik. Agar pendidik dapat berkomunikasi dengan baik maka paling tidak ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama adalah present (kehadiran) sepenuhnya untuk pribadi yang sedang diajak untuk berkomunikasi. Kedua, active listening, kemampuan untuk mendengarkan dan belajar dari apa yang disampaikan oleh coachee. Ketiga adalah kemampuan mengungkapkan Powerful Questioning. Pertanyaan yang dapat merangsang coachee berpikir lebih dalam dari apa yang disampaikan kepada Coach.
Pelaksanaan workshop sangat menarik sehingga peserta dapat menikmati materi ini mulai pukul 09.15 sampai dengan pukul 14.45. Banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta menandakan bahwa workshop ini mampu untuk menyentuh pengalaman para pendidik yang hadir dalam workshop Teacher as a Coach. Pada akhir workshop, Kepala SD Negeri Ngupasan Sri Puji Haryanti, M.Pd. mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta dan berharap Kombel Titik Nol dapat berjalan baik dan aktif dalam melaksanakan pengembangan kompetensi pendidik di Titik Nol. (*/mar)