bernasnews – Pelukis Susilo Budi Purwanto menggelar pameran tunggal bertajuk “Narasi Kepala” di G. Printmaking Art Studio, Jalan Letjen Suprapto No 60, Ngampilan, Yogyakarta, tanggal 24 – 31 Oktober 2024. Jam buka pameran pukul 10.00 – 20.00 WIB.
Susilo kali ini memamerkan karya-karya sket dan lukisan, dengan pertimbangan, keduanya memang berkaitan. Pada awalnya, pelukis yang tinggal di Perumahan Ambarketawang Indah (AKI) Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini menyatakan ragu apakah karyanya itu dapat dinamakan sket. Mengapa?
“Ya karena bentuknya mirip kartun atau komik yang berkontur tinta bak diwarnai cat air yang saya jadikan karya sederhana sebagai penampung ide-idesaya. Dalam skets saya menemukan media yang minim penghalang, sehingga saya bisa berekspresi bebas, tidak ada beban. Sampai di sini saya cukup puas dengan hasil akhirnya karena sket-sket ini menjadi semacam buku harian visual.
Tetapi pada perkembangan berikutnya beberapa sket kelihatan cocok untuk dijadikan lukisan. Maka dengan beberapa penyesuaian dan persiapan jadilah sket-sket ini meujud menjadi lukisan. Sket sebagai karya jadi, tetaplah kukuh sebagai karya, dan lukisan yang dihasilkan dari sket juga berdiri sebagai karya yang lain,” ungkap Susilo dalam prolog sket dan lukisan.
Pulukis yang Menulis Seni Rupa Yuswantoro Adi dalam catatan atas pameran “Narasi Kepala” ini mengemukakan, Susilo termasuk pelukis yang sangat “ngugemi” realisme dengan ketat. Maka setiap karya lukisannya tersaji secara apik. Apalagi dia mempunyai kecerdasan berbahasa gambar atau teruji melakukan komunikasi visual secara fasih. Tak heran lukisannya relatif mudah terbaca bagi sesiapa penontonnya. Ini tidak bermaksud meremehkan, justru pilihan kata “mudah” untuk menunjukkan betapa dia menjadi jembatan yang baik untuk menyambungkan apa yang ingin pelukis katakan kepada yang menyaksikan lukisannya.
Susilo adalah sarjana ISI Yogyakarta yang lahir di Magelang tanggal 26 Juli 1966 dan telah melaksanakan banyak pameran bersama maupun tunggal sejak tahun 2015. Mulai pameran “Oase” Visual Art Exshibition Rumah Seni Sidoarum Yogyakarta (2015), sampai, Merefleksi 100 Tahun Surrealisme Andre Breston, OHD Museum Magelang (2024).
Kali ini dia menyajikan lukisan antara lain Big Data, Emptiness (1 dan 2), Melihat Diri, Mutual, Dua Sisi, Sejati, Love Story, Si Pendengar, Seribu Wajah, Impuls, Penggagas, The Brain, Ramai di Dalam, Reborn, Mix, Hipnotik, Eksploitator, Rentan, The Virus, Happiness, Pengosongan, Boom, Facing Life, Mr. Faith, Life and Death, Reinkarnasi, serta sejumlah sket. (mar)