News  

Komunitas Amarilis Tingkatkan Literasi di Ambarketawang, Gamping

Para peserta sarasehan menulis Komunitas Amarilis di depan kantor Kalurahan Ambarkerawang, Gamping, Sleman, Sabtu 26/10/2024. (Foto : Humas panitia).

bernasnews – Menjadi penulis itu susah tidak sih? Mengapa harus menulis, kalau membaca belum menjadi kebiasaan pribadi atau warga masyarakat? Bagaimana langkah mudah untuk memulai menulis?

Beberapa pertanyaan itu menyeruak dalam pertemuan bertajuk “Asyik Nulis Bareng Amarilis agar Menulis Jadi Candu” di ruang pertemuan Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (26/10/2024).

Pertemuan penuh keakraban dan semangat belajar tinggi itu dibuka oleh Kepala Urusan Tata Laksana Kalurahan Ambarketawang Ika Annisa, S.Pd. Dia berharap agar peserta yang beragam yakni siswa/mahasiswa, warga masyarakat, dan pamong pemerintah kalurahan dapat mengikuti kegiatan perdana di bidang literasi ini dengan baik.

“Kami berharap, hasil dari proses belajar bersama ini nantinya dapat berupa buku sehingga menjadi kebanggaan komunitas, pemerintah kalurahan maupun pribadi kita masing-masing. Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan literasi di kalurahan ini,” kata dia.

Oleh narasumber pegiat literasi Y.B. Margantoro, peserta dibagi tiga kelompok yakni kelompok A terdiri siswa dan mahasiswa, tim B warga masyarakat, serta tim C pamong kalurahan dan pengelola perpustakaan. Mereka ditugasi narasumber untuk membuat refleksi setelah membaca sejumlah buku rumpun kepenulisan, jurnalistik, dan literasi keluarga.

Kelompok A terdiri dari Jacinda Nuurun Addunyaa, Anna Munawaroh Sutanto, Galuh Paramita Maharddika, Whisania Delimpicka R, Hani, dan Kurnia Ramadhani. Kelompok B terdiri dari Ikana Asthi Nawatri, Ida Suryanti, Ernawati Sujanti, dan Yuli Lestariningsih. Kelompok C terdiri dari Bara Falah Adikaputra, Ika Annisa, Aditya Bagus Darmawan, Rully Ismada, Kurniawan Prihandoko dan Soleh.

Selain diskusi kelompok, oleh narasumber para peserta juga diberi kesempatan menulis tentang perwakilan komunitas mereka. Dia berharap, media WAG yang dibentuk oleh penyelenggara dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi serta proses belajar dan berkarya bersama. (mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *