News  

Imunisasi adalah Intervensi Kesehatan yang Paling Sukses dan Efektif

Ilustrasi tentang imunisasi untuk kesehatan manusia. (Foto : Kiriman dr. Dimas Pradita, M.Kes (A3M), AIFO-K).

bernasnews – Imunisasi merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit yang efektif, mudah, serta murah untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi, mulai dari anak, orang dewasa hingga orang tua. Imunisasi menjadi salah satu bentuk intervensi kesehatan
yang paling sukses dan efektif.

Melalui imunisasi seseorang diharapkan memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi tertentu, sementara tujuan akhir dari pemberian imunisasi misalnya adalah eradikasi suatu penyakit. Ada beberapa alasan mengapa orang dewasa memerlukan imunisasi, yakni: pemberian imunisasi pada waktu anak-anak tidak memberikan jaminan kekebalan yang tetap untuk seumur hidup, dan imunisasi telah terbukti memiliki peran yang sama pentingnya dengan diet dan olahraga dalam menjaga kesehatan.

Individu sehat yang mendapat vaksin akan menginduksi respon imunitas, sehingga tercapai respon imun yang mampu untuk memproteksi diri dari penyakit. Untuk mencapai respon tersebut kadang vaksin harus diberikan dalam beberapa dosis dan juga adanya pemberian booster atau ulangan.

Pencegahan penyakit infeksi dengan pemberian imunisasi merupakan kemajuan dalam usaha imunoprofilaksis. Perkembangan imunisasi anak tersebut belum dikuti oleh perkembangan imunisasi pada orang dewasa. Imunisasi pada dewasa dapat mencegah kematian sepuluh kali lipat dibandingkan pada anak, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh American Society of Internal Medicine dalam pertemuannya di Atlanta.

Indikasi pemberian imunisasi pada orang dewasa didasarkan pada riwayat paparan, risiko penularan (baik bersifat individual maupun bersifat komunitas seperti petugas kesehatan), usia lanjut, imunokompromais, serta adanya rencana bepergian seperti ibadah atau wisata.

Wisata internasional telah menjadi industri yang berkembang pesat. Di era globalisasi ini semakin banyak wisatawan bepergian. Kemajuan teknologi juga dapat mempengaruhi pola penyebaran penyakit. Kecepatan alat transportasi saat ini memungkinkan pelaku perjalanan berpindah dari satu negara ke negara lain dengan waktu tempuh yang lebih singkat dari masa inkubasi penyakit.

Hal ini memungkinkan pelaku perjalanan yang terinfeksi penyakit menular belum terdeteksi sebagai faktor risiko karena belum menunjukkan tanda-tanda klinis ataupun gejala penyakit saat pemeriksaan di pintu masuk negara.

Pada era globalisasi, mobilisasi penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dan berbagai negara lainnya sangat mudah, sehingga mempunyai risiko untuk penyebaran penyakit yang sangat cepat.

Sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan melalui PMK No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi dan PMK No. 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan Vaksinasi Internasional dimana penyenggaraan layanan vaksinasi internasional dilakukan oleh
Klinik KKP, Rumah Sakit, dan Klinik yang telah mendapatkan izin dari kementerian. (dr. Dimas Pradita, M. Kes (A3M), AIFO-K, Magister Anti Aging & Aesthetic Medicine FK UNPAD Bandung dan Dokter Klinik INTAN Yogyakarta).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *