News  

Workshop Esai Satupena Temanggung Bantu Siswa SMA/SMK Mampu Menulis

Para peserta dan narasumber Workshop Esai siswa SMA/K se-Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, 12-13 Oktober 2024. (Foto : LSPP Temanggung)

bernasnews – Sebanyak 24 pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah dalam waktu 16 jam telah memiliki penguasaan dan ketrampilan dalam menulis esai. Penguasaan dan ketrampilan ini ditunjukkan dalam bentuk penyampaian penulisan esai hasil diskusi tiap kelompok.

Workshop kolaborasi LSPP Temanggung, Satupena Temanggung, Satupena Yogyakarta, PWI Provinsi Jawa Tengah Wilayah V ini dilaksanakan di dua tempat yakni gedung Sasana Bakti Pusaka dan gedung KONI Temanggung, tanggal 12-13 Oktober 2024. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Temanggung Supriyanto dan Anggota DPRD Kabupaten Temanggung H. Arif Noorhadi Subroto, S.E. dari Fraksi PKS.

Ketua LSPP Andrianto dalam siaran pers ke bernasnews menginformasikan, tercatat sebanyak tiga kali peserta diwajibkan menyampaikan tulisan hasil diskusi kelompok dan dikritisi atau ditanggapi oleh seluruh peserta. Topik yang dipilih di tiap kelompok juga menarik seperti Pengaruh Bullying di Lingkungan Sekolah, Penggunaan Gadget di Kalangan Remaja, Pentingnya Personal Branding Terhadap Perspektif Orang Lain, Dampak Pernikahan Dini Pada Remaja maupun Pengaruh Pendidikan di Indonesia.

Bahkan, pada topik lingkungan hidup terkait penggunaan plastik, sikap/posisioning peserta terbelah menjadi tiga kelompok yaitu pro, anti dan abstain. Ketiga kelompok ini masing-masing mampu mempertahankan sikap dan pandangannya berbasis fakta dan juga data. Kemampuan berkomunikasi dan berargumentasi secara terstruktur telah ditunjukkan secara luar biasa oleh seluruh peserta. Secara individual peserta juga membacakan hasil penulisan esai pada hari kedua.

Sepanjang workshop metodologi yang digunakan adalah melalui pendekatan andragogi yang mendasarkan pada prinsip dialogis, partisipatoris dan liberatif (membebaskan). Syarat mendasar dalam kaidah penulisan esai disampaikan dan diujicobakan kepada peserta melalui rumus 1-5-1 yaitu (1)-Kesaktian angka 3, (5)-Topik-opini-thesis-struktur-konklusi di ujung introduksi, (1)-Resep thesis –sikap-terkontrol-menyeluruh.

Kepiawaian Kamerad Kanjeng dan Eko Winardi selaku pemandu dalam mengemas workshop membuat peserta yang tergolong Generasi Z ini begitu antusias, nyaman/enjoy dan fokus. Menulis esai sejatinya lebih rumit daripada menulis cerpen, puisi maupun novel. Esai berbasis fakta keras maupun fakta sosial berupa data.

Paska workshop, seluruh peserta akan mengirimkan karya berupa esai dan akan dipilih lima tulisan terpilih oleh tim yang beranggotakan lima orang. Karya esai terpilih akan menjadi lampiran contoh dalam buku panduan/silabus tentang bagaimana menulis esai. Buku panduan ini diharapkan dapat dicetak dan menjadi salah satu pegangan bagi para guru bahasa di Kabupaten Temanggung.

Secara periodik, seluruh karya esai peserta workshop akan ditampilkan dalam link pemberitaan lokal maupun mainstream. Pelajar yang telah mengikuti workshop juga telah layak dan siap untuk mengikuti Lomba Penulisan Esai Nasional pada Bulan Bahasa 2024. (*/mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *