bernasnews – Menghadapi perubahan dan dinamika tantangan masyarakat yang semakin kompleks, baik sosial, politik dan ekonomi serta berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Prodi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta menyiapkan lulusan kompeten di berbagai profesi pekerjaan.
“Visi kami, Menjadi pusat pengembangan komunikasi pemberdayaan yang menghadirkan keunikan dan keragaman lokal serta memperjuangkan daulat rakyat. Kami senantiasa menjaga sekaligus meningkatkan kualitas akademik serta berbagai keterampilan melalui pembelajaran dengan sistem penjaminan mutu pendidikan yang mengacu pada pelaksanaan standar pendidikan tinggi Indonesia internal dan eksternal serta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,” kata Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta Dr. Yuli Setyowati, S.IP., M.Si. yang didampingi sekretaris prodi Habib Muhsin, S.Sos., M.Si. kepada bernasnews, di kampus setempat, Jalan Timoho 317 Yogyakarta, pekan pertama Juli 2024.
Menurut mereka, pihaknya menyiapkan anak-anak desa untuk memimpin Indonesia. Para lulusan lembaga pendidikan ini telah merambah ke berbagai macam profesi dan pekeerjaan, baik di pusat maupun daerah di tanah air. Lulusan itu antara lain Bupati Tapanuli Utara, DPRD Bantul, Anggota Polri, ASN di birokrasi pemerintahan, wirausahawan sukses, fasilitator pemberdayaan masyarakat, praktisi Humas, akademisi, jurnalis media cetak dan elektronik.
Pada semester baru, Prodi Ilmu Komunikasi juga membuka kelas karyawan, polisi dan pamong desa. Perkuliahan secara hybrid. Satu kelas berjumlah 20 peserta dan kuliah selesai tepat waktu dengan masa studi 3,5 tahun.
Karya-karya buku
Yuli Setyowati mengemukakan, sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, para pangajar terus meningkatkan kompetensi dan pengajarannya di kelas, penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara pribadi beberapa dosen telah menulis buku-buku. Sedangkan secara bersama, paling tidak ada tiga buku yang telah diterbitkan Prodi IK yakni Komunikasi Pemberdayaan (2005, editor Fadjarini Sulistyowati, Yuli Setyowati dan Theodorus Wuryantono); Komunikasi Pemberdayaan di Era 4.0 (2020, editor Dr. Yuli Setyowati, S.IP., M.Si.); dan Komunikasi, Media, dan Pemberdayaan Masyarakat di Erra Pandemi COVID 19 (2020, editor Dr. Irsasri, M.Pd.
“Kami harus membagi waktu dan semangat untuk terus berkarya tulis ilmiah atau karya ilmiah populer,” kata dia. (mar)