bernasnews – Hampir setiap lembaga atau event kegiatan memiliki maskot. Penetapan maskot kadang diupayakan dengan lomba yang terbuka untuk umum dengan hadiah besar. Demikian pula Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, kini telah memiliki maskot bernama SI MIJO.
Bagaimana awal terciptanya maskot lembaga kemanusiaan itu? Bermula dari seringnya studi banding untuk akreditasi dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) akhirnya PMI Kota Yogyakarta mendapatkan inspirasi untuk membuat maskot khas daerah. Ketika ke Semarang, tim Unit Donor Darah (UDD) mengetahui adanya maskot Si Domi. Kepanjangan Domi adalah Warak Ngendog PMI. Warak Ngendog adalah salah satu icon sangat populer melambangkan kota Semarang yang multi etnis dan biasa dijumpai saat Festival Dugderan. Ini suatu festival rakyat di Semarang yang diadakan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.
Humas PMI Kota Yogyakarta Ichsan Malik kepada bernasnews mengemukakan, tim UDD kemudian berkunjung ke Banyumas yang memiliki maskot Si Bami yaitu Bawor PMI. Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor adalah tokoh wayang Banyumasan. Ia anak tertua dari Semar yang memiliki senjata kuda.
“Setelah mengunjungi dua kota itu, saya selaku Kasubag Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) dan Humas saat itu bersama dokter Tika Kurnia Illahi (eks Kabag Pelayanan Donor) dan dokter Diah Nurpratimi, M.Sc (eks Kepala Unit Donor Darah) mencoba mencari-cari maskot yang cocok. Saya memiliki usulan maskot pasukan Lombok Abang khas Kota Yogyakarta, namun karena itu sering dipakai oleh Pemkot Yogyakarta, akhirnya pilihan tersebut gugur.
Kemudian dokter Tika memberikan usulan lain dengan mencari-cari fauna khas Yogyakarta dan akhirnya ditemukanlah burung tekukur. Kami mencari gambar asli di google, lalu kami ajukan ke dokter Diah dan disetujui. Fauna identitas Kota Yogyakarta adalah burung Tekukur (Streptopelia chinensis, Scopoli, 1768)) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Walikotamadya Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1998,” kata Ichsan selaku penggagas dan inisiator Maskot UDD PMI Kota Yogyakarta di kantor PMI Kota Yogyakarta, Jalan Tegalgendu 25 Kotagede Yogyakarta, Jumat (5/7/2024).
Setelah disetujui akhirnya Ichsan dan dokter Tika mencoba untuk mengkonsep akan diseperti-apakan maskot itu nantinya. Setelah beberapa hari mendapatkan inspirasi diberikan baju lurik khas Jogja dan blangkon. Kemudian Ichsan mencoba mencari desainer animasi di Jogja, namun ternyata lumayan mahal. “Lalu saya teringat memiliki saudara yang bekerja di sebuah rumah digital. Setelah beberapa hari negosiasi akhirnya mendapatkan harga yang murah dengan beberapa bonus karakter animasi. Setelah deal, materi itu lalu kami ajukan ke pengurus yang waktu itu sebagai ketua terpilih bapak Heroe Poerwadi terkait pembuatan maskot UDD dan disetujui.
Saya kemudian mengabari dan mengirimkan konsep desain maskot itu ke saudara saya. Setelah melaluii beberapa revisi, akhirnya mendapatkan hasil akhir maskot PMI dan tinggal menentukan nama maskot. Kami sempat kebingungan apa nama yang pas untuk itu. Saudara saya memberikan beberapa usulan dan disetujui SI MIJO sebagai nama maskot UDD tersebut dengan kepanjangan SI PMI Jogja,” kata dia.
Menurut Ichsan, tahun 2022 SI MIJO dirilis sebagai maskot UDD PMI Kota Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, dia dipindah dari P2D2S UDD ke Humas PMI Kota Yogyakartta. Maskot tersebut dia bawa dan menjadi maskot utama PMI Kota Yogyakarta sampai saat ini. (mar)