News  

Seribu Siswa SDK PENABUR Jakarta Senang Ikuti Proses Belajar Budaya Yogyakarta

Anak-anak SDK PENABUR Jakarta belajar tari Keluhuran Nuswantara di Hotel Brongto Yogyakarta. Jumat 14/6/20204. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Sebanyak seribu (1.000) siswa dan guru pendamping 20 Sekolah Dasar Kristen (SDK) PENABUR Jakarta tampak gembira ketika berkunjung belajar budaya mengikuti proses latihan Jemparingan (memanah) dan ‘Tari Keluhuran Nuswantara’ bersama Sanggar Omah Cangkem Mataram (OCM) pimpinan Pardiman Djoyonegoro, di Hotel Brongto Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta, Jumat (14/6/2024) siang. 

Gelaran acara bertema Spirit of Braveness tersebut, dihadiri Kepala BPK PENABUR Jakarta Kenny Lim dan sejumlah pengurus, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul Ismunardi, Analisis Kebijakan Ahli Muda Dinas Pariwisata DIY LS Lion Charles, dan sejumlah pendamping Sanggar OCM.

Kenny Lim mengatakan, acara 1.000 siswa SDK PENABUR Jakarta di Yogyakarta ini untuk menguatkan generasi muda mandiri, tangguh, dan cinta tanah air. Acara ini merupakan bentuk implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang Sekolah Dasar (SD) BPK PENABUR Jakarta pada tahun 2021 memberikan keleluasaan kepada tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Salah satunya, melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikembangkan untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan SD yakni meletakkan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan hidup secara mandiri, dan mempersiapkan siswa mengikuti pendidikan menengah. 

Para peserta Spirit of Braveness untuk menikmati kegiatan ini bersama dengan guru dan teman sebaya, agar mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dan sekaligus membuka wawasan kebangsaan, “Sehingga, rasa menghargai keberagaman dan cinta tanah air setiap peserta didik semakin bertumbuh,” kata Kenny Lim.

Kepala Bagian Kegiatan Kesiswaan Layanan dan Pendukung Pendidikan (Lapendik) BPK PENABUR Jakarta Lidya Ida Fatonah menjebutkan, memilih Yogyakarta sebagai destinasi ini karena merupakan kota pusat kebudayaan yang perlu diperkenalkan kepada peserta didik secara langsung dari ahlinya. Mulai dari seni tari, kerajinan tangan, dan makanan khas yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan kreativitas peserta didik. 

“Bahkan keramahan penduduk lokalnya, juga bisa dijadikan pelajaran berharga,” tutur Lidya yang juga menjadi pelaksana ‘Spirit of Braveness’.

Pembelajaran jadi menggembirakan

Kepala Jenjang SDK PENABUR Jakarta Sukarni menjelaskan, melalui ‘Spirit of Braveness’ kegiatan inovatif dan kreatif mampu membuat proses pembelajaran lebih menggembirakan. Sehingga, dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Misalnya lewat permainan kelompok yang dirancang untuk menambah kemampuan kolaboratif, keterampilan sosial serta emosional, guna menumbuhkan rasa kepedulian sosial serta solidaritas antar sesama teman maupun terhadap penduduk lokal. Pada prinsipnya, sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka dalam kegiatan belajar mengajar berfokus pada P5 yaitu pelajar yang beriman, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

“Sebagai implementasinya, para peserta didik diberikan pengalaman nyata lewat kegiatan Spirit of Braveness diikuti peserta didik dari 20 SDK PENABUR Jakarta. Mereka berkesempatan untuk belajar di luar kelas, tepatnya di beberapa lokasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” tambahnyai.

Menurut Sukarni, jadwal kegiatan terbagi dalam empat gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada 5-9 Juni 2024, gelombang kedua, 7-11 Juni 2024, gelombang tiga, 9-13 Juni 2024, dan gelombang empat,11-15 Juni 2024. 

Ketika tiba di Yogyakarta, peserta didik kegiatan hari pertama di Desa Santan, Bantul. Mereka diperkenalkan dengan gaya hidup masyarakat lokal, seperti berkeliling desa mengendarai sepeda, belajar kerajinan membatik, berfoto dengan berbusana daerah, dan berkegiatan sosial dengan berbagi kepada penduduk lanjut usia. 

Pada hari-hari selanjutnya, para peserta melakukan perjalanan wisata edukatif. Seperti wisata ekologis di Gunung Merapi, wisata sejarah di Candi Prambanan, serta wisata budaya dengan belajar tarian daerah dan jemparingan (olahraga panahan dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) yang dilatih oleh Omah Cangkem bertempat di Hotel Brongto Yogya. Peserta didik, juga diperkenalkan dengan bidang kewirausahaan, melalui kunjungan ke industri Cokelat Monggo.

Gayung bersambut, kegiatan ‘Spirit of Braveness’ para siswa SDK PENABUR Jakarta ini telah mengikuti proses belajar menari dengan mendalami tari ‘Keluhuran Nuswantara’ langsung membawa para siswa bertemu muka dengan komposer lagu ‘Keluhuran Nuswantara’ yaitu Pardiman Djoyonegoro dan juga koregrafer tarian tersebut, Anter Asmorotedjo. 

Pardiman Djoyonegoro mengungkapkan, Sanggar OCM adalah sebuah wahana edukasi kesenian dan kebudayaan yang berfokus pada anak-anak. Karena itu, pihaknya menyambut dengan tangan terbuka kegiatan tersebut, karena maksud dan tujuannya sangat sejalan dengan misi OCM. 

“Tari ‘Keluhuran Nuswantara’ merupakan tari yang mengkomunikasikan banyak unsur budaya, diantaranya, melalui gerak tari tokoh-tokoh pewayangan seperti Semar, Petruk, Gareng, Bagong. Selain memang syair yang berisikan kebanggaan menjadi Indonesia dan juga irama yang ceria. Para siswa tampak riang gembira ketika belajar praktik tari Keluhuran Nuswantara sebagai bagian dari budaya yang dipandu oleh koreografer dan penari Anter Asmorotedjo serta belajar jemparingan Mataraman,” kata Pardiman. (*/mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *