bernasnews – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) antara lain bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi DIY menyelenggarakan kegiatan Aksi Bulan Buku Nasional 2024 pada Kamis (30/5). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2024 sekaligus HUT Ke-44 Perpustakaan Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Mei.Tema yang diusung adalah “Baca Buku, Temukan Duniamu!”.
“Rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam tiga jenis aksi. Pertama, kampanye membaca buku. Dalam aksi ini sejumlah peserta yakni pegawai Sekretariat Badan Bahasa, Balai Bahasa Provinsi DIY, Ikatan Duta Bahasa Provinsi DIY, pegiat literasi, dan sebagainya akan membaca buku secara bersama-sama di Titik Nol Kilometer dan Jalan Malioboro, Yogyakarta. Selain itu, dalam aksi ini peserta akan turut mengajak masyarakat untuk ikut membaca dan menceritakan kembali isi buku yang telah dibacanya kepada orang lain,” kata Humas Badan Bahasa melalui Kepala Balai Bahasa Provinsi DIY Dwi Pratiwi kepada bernasnews, di Yogyakarta, Rabu (29/5)..
Hibah buku
Kegiatan kedua, lanjut Dwi Pratiwi, aksi hibah buku. Dalam aksi hibah buku, Sekretaris Badan Bahasa akan menghibahkan sejumlah 200 eksemplar buku kepada beberapa instansi di DIY secara simbolis. Buku-buku yang dihibahkan merupakan terbitan internal Kemendikbudristek dan penerbit umum. Ketiga, aksi membagikan buku. Dalam kegiatan ini peserta akan membagikan sejumlah buku bacaan bermutu kepada anak-anak atau masyarakat yang berada di sekitar lokasi Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
Sejumlah 1.860 buku akan dibagikan dalam kegiatan Aksi Membaca Bersama di Ruang Publik ini. Buku-buku tersebut berasal dari PT Macanan Jaya (1.860 buku), PT Kompas Gramedia (300 buku), dan IKAPI (300 buku). Sementara itu, sejumlah 600 buku yang bersumber dari PT Kompas Gramedia dan IKAPI akan diberikan ke sekolah-sekolah di wilayah DIY yang sudah terdata di Balai Bahasa Provinsi DIY, serta beberapa komunitas di DIY. Sasaran pemberian buku dari PT Macanan Jaya ini dibagi ke dalam tiga kategori, yakni anak-anak, remaja, dan dewasa di sekitar Jalan Malioboro.
Aksi Membaca Bersama di Ruang Publik ini bertujuan untuk (1) Memantik kesadaran publik tentang pentingnya membaca buku sebagai pembuka cakrawala pengetahuan; (2) Mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam penyediaan buku bermutu melalui hibah buku dan berbagi buku bacaan; serta (3) Menyebarluaskan informasi tentang Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia dan Hari Buku Nasional.
Aksi Membaca Bersama di Ruang Publik 2024 yang mengusung tema “Baca Buku, Temukan Duniamu!” ini dilandasi dengan latar belakang pendidikan di Indonesia yang saat ini sedang menghadapi tantangan serius. Dalam bidang literasi dan numerasi, hasil Asesmen Nasional tahun 2022 dan data PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa peserta didik di Indonesia memiliki kemampuan di bawah kompetensi minimal. Belum tampak perubahan signifikan yang diperoleh meskipun berbagai sumber daya telah dikerahkan untuk mengatasi hal tersebut, mulai dari perubahan kebijakan, peningkatan kualitas SDM, sampai dukungan anggaran.
Kondisi tersebut disebabkan oleh, antara lain, ketimpangan antarwilayah, kesenjangan sosial ekonomi, dan disparitas teknologi pembelajaran antarsekolah/daerah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan transformasi di semua lini, mulai dari akses, mutu, dan relevansi pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi hal ini melalui platform Merdeka Belajar yang saat ini sudah mencapai edisi ke-26. Terdapat berbagai terobosan dalam platform tersebut, seperti Kurikulum Merdeka, Kampus Mengajar, Pelestarian Bahasa Daerah, dan sebagainya. Salah satunya bertajuk Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Buku bacaan bermutu menjadi perhatian serius dalam program tersebut, mulai dari penjenjangan, pencetakan, distribusi, hingga pemanfaatan buku di tangan pembaca. Buku-buku tersebut memiliki beragam tema dan cerita serta sesuai dengan kemampuan baca anak.
Sejumlah 15 juta eksemplar buku bermutu telah dicetak dan didistribusikan ke sekolah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan perpustakaan di wilayah 3T. Selain itu, buku-buku tersebut juga didistribusikan ke siswa-siswa di sekolah yang memiliki nilai literasi numerasi rendah dalam Asesmen Nasional yang diselenggarakan tiap tahun.
Ketersediaan buku bermutu diharapkan memberi dampak positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik karena buku tersebut memberikan imajinasi, menawarkan konteks baru, dan membuka peluang untuk memahami daerah, budaya, serta pengalaman di suatu tempat.
Tingkatkan minat baca
Sejalan dengan Merdeka Belajar Episode Ke-23 tersebut, kata Dwi Pratiwi, terdapat Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei dan bertepatan dengan hari lahir Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Peringatan tersebut bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dengan cara mempromosikan karya-karya bermutu dan memberikan penghargaan kepada penulis-penulis Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang perbukuan.
Momentum Hari Buku Nasional tahun 2024 menjadi kesempatan yang baik bagi Kemendikbudristek, khususnya Badan Bahasa untuk meningkatkan minat dan kemampuan masyarakat dalam berbahasa dan berpikir kritis. Dengan membaca buku, masyakarat akan terlatih untuk meningkatkan penguasaan kosakata dan tata bahasa. Selain itu, membaca buku juga melatih keterampilan berpikir kritis dan analitis karena terjadi proses mencerna informasi dan membuat simpulan atau penilaian atas buku yang dibaca. Keterampilan membaca tersebut akan berkorelasi juga dengan keterampilan berbahasa lainnya, seperti menulis, berbicara, dan menyimak. (*/mar)