bernasnews — SMP BOPKRI 1 Yogyakarta atau juga dikenal dengan sebutan SMP BOSA menyelenggarakan acara Open House dan Gelar Karya P5, dengan mengangkat tema “Harmoni dalam Keberagaman”, bertempat di halaman depan sekolah, Jalan Mas Suharto, Yogyakarta, Sabtu (11/5/2024).
Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
“Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila,” ungkap Thomas Iskandar Kurniawan, Guru SMP BOSA, di sela-sela acara.
Selain untuk mengenalkan budaya dan keberagaman, kegiatan ini juga bertujuan untuk menggali potensi siswa, memberikan wadah untuk menggembangkan dan mengaktualisasikan diri. “Siswa membuka stand hasil karya projek P5 dan pertunjukkan seni budaya,” ungkap dia.
Dalam kegiatan ini, imbuh Thomas Iskandar Kurniawan menjelaskan, bahwa SMP BOSA juga meresmikan Brand Baru Sekolah, yaitu Sekolah Tiga Bahasa. Untuk memperkenalkan brand baru ini, sekolah mengadakan Workshop Budaya dan Bahasa Jepang.
“Sementara dalam pelatihan ini disiapkan 4 stand yaituYukata, Origami, Hirakata dan Geemu. Selain itu, sekolah juga memperkenalkan 4 ruang/laboratorium bahasa, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia,” beber dia.
Gelaran ini dihadiri oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY Budi Mathuri, S.H, M.Sc., Pengawas Pembina SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Endang Triningsih, M.Pd., Kepala SMP BOPKRI 2, Kepala SMP BOPKRI 3, Kepala SMP BOPKRI 5, Kepala SMK BOPKRI 1. Juga beberapa sekolah lainnya serta masyarakat umum.
“Untuk meramaikan acara Open House ini, sekolah juga menyelenggaran Try Out untuk siswa kelas 6 SD dan lomba Fotografi dan E-Sport, serta penampilan unjuk kebolehan siswa-siswi SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal SMP BOPKRI Yogyakarta atau akrab disebutnya SMP BOSA Jogja,” pungkas Thomas Iskandar Kurniawan. (ted)
