Meski Andrew Belum Lulus, Namun Telah Memenangkan Pertandingan Hidup

Flyer ucapan duka cita SMA Kolese De Britto Yogyakarta atas meninggalnya siswa Andrew.

bernasnews – SMA Kolese De Britto Yogyakarta menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya siswa kelas 10 Andrew Algerth Kristianto saat menjalani Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) di Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (16/1/2024). 

Jenazah almarhum kemudian diterbangkan ke Batam oleh pihak keluarga,  Rabu (17/1) dan menurut rencana Kamis (18/1) akan dimakamkan di sana. Sedangkan keluarga besar De Britto menyelenggarakan misa arwah di kapel sekolah setempat, Rabu (17/1) siang dipimpin oleh Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ.

Romo Pitoyo dalam homili pada misa arwah itu mengemukakan, meski Andrew belum lulus dari LKTD maupun belum lulus dari sekolah khusus cowok ini, namun pada hakikatnya dia telah memenangkan pertandingan hidup. Hidup dan mati sepenuhnya milik Allah sebagai Sang Pencipta. Maka ketika Andrew meninggal, pada dasarnya dia menghadap Tuhan dan dapat menjadi pendoa bagi keluarga maupun sekolah.

“Andrew memang belum lulus LKTD dan belum lulus sekolah, namun Allah sudah menghendaki pulang, maka keluarga dan pihak sekolah harus mengikhlaskannya. Kita yang masih hidup di dunia ini, pun harus selalu siap-siap, karena pada saatnya kita semua juga akan dipanggil-Nya,” kata dia.

Menurut Romo Pitoyo, pada hakikatnya ada dua karakter yang melekat pada diri seseorang. Yakni karakter eksternal untuk mencapai kesuksesan di kelak kemudian hari dan karakter internal yang merupakan akumulasi sikap hidup baik.

Karakter eksternal akan diketahui banyak orang dari keberhasilan dalam studi dan bekerja seseorang. Sedangkan karakter internal biasanya baru dinyatakan oleh orang lain ketika yang bersangkutan meninggal bahwa dia orang yang baik. 

“Mana yang lebih baik, karakter eksternal atau karakter internal? Kalau orang pada umumnya, lebih suka karakter yang pertama. Sedangkan Tuhan lebih melihat karakter yang kedua. Andrew, sebagaimana kesaksian keluarga maupun teman-temannya di sekolah, adalah pribadi yang baik,” kata Romo Pitoyo. 

Kepala sekolah Catur Supatmono menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas doa dan dukungan dalam bentuk apapun kepada almarhum Andrew dan keluarga.  

Diperoleh informasi, ada tiga kegiatan yang harus diikuti siswa De Britto sesuai dengan kelasnya. Untuk kelas 10 ikut LKTD, kelas 11 ikut live in di daerah pinggiran, dan kelas XII menjalani retret. Khusus LKTD, para siswa selama lima hari dibentuk menjadi pemimpin yang mengabdi melalui berbagai misi yang dirancang oleh para pembimbing. Salah satu bentuk kegiatan yang dirasakan paling berkesan adalah peregrenasi. Para siswa diminta berjalan puluhan kilometer, tanpa perbekalan, dan menempuh medan yang ekstrem. Mereka hanya mengandalkan kasih Tuhan melalui perantara orang-orang yang mereka jumpai di sepanjang perjalanan. Mereka dibimbing meneladani Santo Ignatius dari Loyola. (mar)