News  

Pemain Film Srimulat : Hidup Memang Komedi Sapa Penggemar di Jogja

Para pemain film Srimulat Hidup Memang Komedi saat menyapa penggemar di Yogyakarta. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Para pemeran yang berpartisipasi dalam film Srimulat : Hidup Memang Komedi turut menyapa para penggemarnya di bioskop Jogja City Mall (JCM), Selasa (21/11/2023), malam.

Mereka adalah Elang El Gibran (pemeran Basuki), Naimma Aljufri (pemeran Rohana), Teuku Rifnu Wikana (pemeran Asmuni), David Nurbianto, Erika Carlina (pemeran Djudjuk) serta Dimas Anggara (pemeran Timbul).

Naimma Aljufri, pemeran Anna dalam film tersebut menjelaskan bahwa cerita yang disutradarai oleh Fajar Nugros ini sangat relate dengan kehidupan para perantau dimana memotret tentang dinamika kehidupan orang Jawa yang datang merantau dan hidup di Ibu Kota Jakarta.

“Film Srimulat ini adalah sesuatu yang relate dengan anak rantau, masuk Ibu kota dan harus mingle dengan masyarakat Jakarta,” ujarnya dalam jumpa pers di Yogyakarta pada Selasa (21/11/2023).

Naima menyebut sepanjang film Srimulat memakai bahasa Jawa yang dengan diberi terjemahan bahasa Indonesia. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain yang kebanyakan berasal dari non Jawa. 

Lantaran dirinya bukan orang Jawa, ia mengaku mendapatkan banyak kesulitan saat harus berdialog dengan melafalkan Bahasa Jawa ditambah gestur tubuh orang Jawa yang lemah lembut, sopan santun itu. Alhasil Naima banyak mendengarkan lagu-lagu Jawa untuk belajar bagaimana pengucapan bahasa yang benar. Ia tak ingin terlihat kagok melafalkan Bahasa Jawa yang banyak muncul dalam adegan film.

“Memang beban juga bagi saya, bagaimana saya lahir besar di Jakarta, orangtua juga Sunda. Dulu aku pernah belajar Tari Jawa itupun dulu dan susah. Aku sempat takut ketika ditonton masyarakat yang paham budaya Jawa, aku ga bisa mencapai ekspektasi mereka. Tapi itu tadi reading tiga bulan itu. Aku belajar bahasa Jawa, dengerin lagu-lagu jawa juga. Pelafalan juga aku pelajari betul biar sesempurna mungkin,” cerita dia.

Begitu pula dengan Erika yang mengaku sempat merasa bingung saat harus berperan sebagai tokoh komedi terkemuka tanah air yang muncul dari Jawa. 

“Belajar dari nol tentang segala sesuatu yang berkait dengan Jawa. Gerak tubuh, bahasa, pengucapan juga. Kami ingin maksimal, apalagi kami-kami ini bukan berasal dari Jawa ya, jadi harus benar-benar belajar, mengosongkan diri,” ungkap Erika.

Dimas Anggara yang menjadi tokoh Timbul Srimulat itu juga mengaku berlatih keras dan banyak terbantu dengan jejak digital kedua tokoh komedi tersebut. Ia juga sempat bertemu langsung dengan keluarga dan meminta ijin ketika hendak memerankan dalam film.

“Saya kebetulan punya jejak digital yang cukup banyak baik dari Srimulat maupun Ketoprak Humor, jadi saya banyak referensi soal Pak Timbul dari situ. Di samping itu ada acting coach juga yang melatih kita, banyak minta doa restu juga pastinya,” ucap Dimas.

Sementara Teuku Rifnu, yang juga berasal dari Sumatera Utara juga menyampaikan tantangan luar biasa dalam memerankan Asmuni di film Srimulat ini. Proses belajar yang diramu sutradara Fajar Nugros menjadi kunci akhirnya ia bisa bermain lepas dan mendapatkan feel mendalam.

“Nugros percaya pada kami, ini membuat kami rileks menjalani proses. Dia Jawa tulen, memantau total proses ini, kemudian aktor juga punya taste, dan ini yang dikulik benar-benar. Kami diberi kebebasan untuk ngejokes, dan saat sudah menyatu satu sama lain, enak banget,” tuturnya.

Dalam Srimulat : Hidup Memang Komedi, penonton dijanjikan gelak tawa sepanjang film. Namun ada pula cerita drama yang mungkin bisa menyentuh perasaan para penonton terutama bagi para perantau.

Film ini sendiri diharapkan mampu bawakan nuansa grup lawak legendaris Srimulat ke para generasi kekinian dan menjadi obat rindu bagi para penggemar Srimulat pada zamannya. (lan)