bernasnews – Ratusan pedagang yang berasal dari 29 pasar yang ada di Kota Yogyakarta berpartisipasi dalam gelaran Bringharjo Fashion Day 2023, Kamis (5/10/2023).
Mereka berlenggok dan bergaya di podium bak model profesional di Atrium Pasar Beringharjo dalam gelaran yang turut serta memeriahkan HUT Ke-267 Kota Yogyakarta.
Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan kegiatan yang dikemas dengan tema ‘Seribu Makna Lurik Jogja’ ini bertujuan untuk memperkuat literasi keuangan para pedagang di pasar Kota Yogyakarta.
Di sisi lain, ajang itu juga menjadi ruang kenalan yang lebih dekat untuk mempromosikan dagangan batik nya antara para pedagang dengan konsumen yang datang menikmati event tersebut.
“Para pedagangnya diberikan kesempatan untuk menampilkan dagangannya, ini (kostum yang dipakai) sesuai dengan dagangan yang mereka jual disini,” kata Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, saat dijumpai di sela-sela acara, Kamis (5/10/2023).
Adanya acara menarik menurut Singgih juga menjadi ruang yang cocok untuk menarik minat pengunjung. Pasalnya, para pedagang berkreasi dengan kreatif untuk memadu padankan penampilannya, di mana hampir semua barang yang dikenakan dieksplorasi dari Pasar Beringharjo.
Singgih berharap event yang berkolaborasi dengan Bank BRI itu bisa menjadi program rutin dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta. Sehingga berbagai potensi pasar di Kota Yogyakarta bisa diangkat melalui berbagai tema menarik.
“Saya kira ini bagian dari marketing dengan seperti ini pasti konten konten yang dibuat baik para pedagang maupun konten kreator dan media juga akan menyoroti hal itu. Ini bisa dijadikan sebagai bagian dari promosi, pasar Beringharjo yang memiliki keunikan, mempunyai keragaman apa yang dijual tersebut,” ucap Singgih.
Salah satu pedagang dari pasar Demangan yang juga menjadi peserta Bringharjo Fashion Day 2023, Sunarti mengaku antusias mengikuti gelaran tersebut.Ini merupakan kali kedua ia berpartisipasi dalam rangkaian acara yang memeriahkan HUT Kota Yogyakarta itu.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Sunarti memilih kostum dengan gaya jamu gendong untuk ditampilkan kepada tamu undangan dan para pengunjung pasar.
“Konsepnya jamu gendong, bikin sendiri pakaian nya kreatifitas sendiri. Semuanya buat sendiri termasuk properti gendong jamu,” kata Sunarti.
Sementara peserta lain yang merupakan pedagang di pasar Beringharjo, Siska mengaku mengenakan busana dress batik yang dikreasi dari pasar tempat dimana ia berjualan.
“Konsepnya dress saja, kan fashion day jadi pakaian keseharian. Kalau bisa setiap tahun diadakan, karena kan kita memperkenalkan batik kalau bisa ke dunia, seluruh dunia bisa mengenal batik terutama di pasar Beringharjo,” imbuh dia.
Tak hanya pedagang perempuan saja, pedagang laki-laki, tua dan muda juga ikut dalam gelaran tersebut. Setelah spontanitas bergaya, mereka sukses mengundang gelak tawa sekaligus apresiasi dari para pengunjung yang hadir di Beringharjo. (lan)