Asbisindo Gelar BPR Syariah Summit 2023 di Yogyakarta, Dorong Digitalisasi untuk Perkuat Layanan Perbankan

Asbisindo Gelar BPR Syariah Summit 2023 di Yogyakarta. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Kompartemen BPR Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyelenggarakan kegiatan dengan tajuk “BPR Syariah Summit 2023” mulai dari 3 hingga 5 Agustus 2023 mendatang di Yogyakarta.

Ketua Umum Kompartemen BPR Syariah DPP Asbisindo, Cahyo Kartiko mengatakan acara ini diselenggarakan untuk mendukung upaya-upaya pengembangan industri perbankan syariah khususnya BPR Syariah dan implementasi strategi serta kebijakan yang telah disusun oleh Pemerintah bersama regulator.

Menurutnya selama dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional, terdapat banyak pencapaian baru, baik dari aspek lembagaan dan infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah.

“Selepas pandemi COVID-19 Industri BPR Syariah mengalami tren pertumbuhan yang positif dari sisi aset, pembiayaan maupun penghimpunan dana masyarakat,” kata Ketua Umum Kompartemen BPR Syariah DPP Asbisindo, Cahyo Kartiko, Jumat (4/8/2023).

Kendati begitu, ragam kondisi eksternal masih terus dihadapi oleh industri BPR syariah, seperti saat ini adanya perubahan ekosistem global dan nasional berupa perubahan perilaku masyarakat, inovasi produk dan perkembangan digital ekonomi, dampak pandemi Covid19 dan persaingan usaha diantara lembaga keuangan pada segmen menengah kecil dan mikro, seperti fintech lending, Bank Umum, laku pandai, dan LKM.

Sehingga BPR syariah menyadari perlu lakukan upaya peningkatan kualitas layanan dengan memanfaatkan teknologi.

“Era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi BPR Syariah dengan segala keterbatasan dan regulasi yang ada saat ini untuk tetap mampu bertahan dan bertumbuh,” ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan juga terdapat tantangan dan isu strategis yang dihadapi industri BPR Syariah yakni Permodalan, dimana sebagian besar populasi BPR Syariah dalam kategori BPR skala kecil, Infrastruktur TI yang relatifterbatas dan adanya potensi risiko baru sebagai dampak perkembangan pemanfaatan TI melalui kerjasama dengan pihak lain.

Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk penguatan struktur dan keunggulan kompetitif, akselerasi transformasi digital, peningkatan peran perbankan terhadap ekonomi daerah dan penguatan perijian, pengaturan serta pengawasan BPR Syariah.

“Melalui BPR Syariah Summit 2023 yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti Seminar nasional dan investor gathering menjadi ajang pertemuan dan silaturahim bagi seluruh stakeholder BPR Syariah di Indonesia dengan pelaku bisnis dari berbagai sektor yang menjadi mitra. Selain itu juga sebagai referensi bagi pelaku industri keuangan syariah khususnya BPR Syariah untuk dapat menyusun strategi dan kebijakan yang tepat serta penyampaian rekomendasi kepada para pihak untuk menjaga momentum pertumbuhan,” jelasnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto : Wulan/ bernasnews)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyambut baik kegiatan BPR Syariah Summit 2023 itu. Untuk mendukung berbagai upaya pengembangan ekonomi syariah ditanah air yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun otoritas itu, OJK telah meluncurkan roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025.

Roadmap ini diyakini membawa visi BPR Syariah untuk mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial.

“Saya menyambut baik, bahkan dengan berkumpul dan berdiskusi akan sangat penting untuk pengembangan dan perbaikan BPR Syariah kedepan. Bagaimana tagline yang dipakai adalah BPR Syariah adalah sahabat UMKM. Saya kira ini adalah tagline yang baik dan sejalan dengan fokus pemerintah, OJK bagaimana kita mengembangkan ekonomi Indonesia dengan penguatan UMKM,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Lebih lanjut, ia menaruh harapan penuh pada BPR Syariah dengan berinovasi dan beradaptasi, termasuk menghadapi digitalisasi perbankan yang semakin pesat itu, sehingga nantinya layanan perbankan akan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.

“Terobosan terobosan penting dalam Bank Syariah itu harus dilakukan. Bank Syariah tidak usah terlalu takut dengan kemajuan teknologi dan sebagainya,” pintanya.

Sementara Ketua 2 DPP Asbisindo Kompartemen BPRS, Edi Sunarto menambahkan adanya momen pertemuan ini menjadi kesempatan emas bagi BPR Syariah untuk lebih dikenal dan dijangkau oleh masyarakat seluruh Indonesia.

“BPR Syariah Summit 2023 yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti seminar nasional dan investor gathering menjadi ajang pertemuan dan silaturahim bagi seluruh stakeholder BPR Syariah di Indonesia dengan pelaku bisnis dari berbagai sektor yang menjadi mitra,” pungkasnya. (lan)