bernasnews – Sebanyak 12 sekolah Taman Kanak – kanan (TK) se Kemantren Kraton menyelenggarakan kegiatan Karnaval Bersama, dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT Ke-266 Kota Yogyakarta, bertempat di kagungan nDalem Alun alun Kidul, Yogyakarta, Rabu (5/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton Drs. Sumargandi, M.Si yang sekaligus mengibarkan start penanda dimulainya karnaval. Juga perwakilan dari Forpimca Kemantren Kraton, Lurah, guru dan orang tua wali siswa sebagai pendamping, serta masyarakat sekitar.
“Kegiatan Karnaval HUT Ke-266 Kota Yogyakarta hari ini merupakan yang kali ketiganya dilaksanakan di Wilayah Kemantren Kraton. Untuk anak-anak TK cukup karnaval keliling lapangan Alun alun Kidul, juga untuk memperkenalkan sebagai salah satu kawasan sumbu filosofi pada anak-anak,” terang Sumargandi, saat sebelum mengibarkan bendera start.
Dikatakan, kawasan Alun alun Kidul Yogyakarta atau sering disebut Alkid merupakan salah satu kawasan Sumbu Filosofi Kota Yogyakarta yang telah diajukan penilaiannya oleh UNESCO. “Berkat dukungan dan doa dari ana-anak, saudara, ibu dan bapak semua, semoga berhasil menjadi warisan dunia,” ungkap Sumargandi.
HUT Kota Yogyakarta untuk tahun ini bertemakan Sulih, Pulih, Luwih. Para peserta karnaval dan pendamping berjalan penuh ceria sambil menyanyi, di pendestrian mengililingi lapangan rumput yang ada di tengah kawasan Alun alun Kidul, Kemantren (Kecamatan) Kraton, Kota Yogyakarta.
Mengenakan busana adat Nusantara, khususnya busana adat Jawa. Juga busana profesi seperti seragam TNI/ Polisi, prajurit kraton, dokter, perawat, koki, dengan membawa atribut bendera warna warni dan logo HUT Ke-266 Kota Yogyakarta serta beberapa gunungan yang dirangkai dari sayur-sayuran.
Dalam kesempatan tersebut Sumargandi juga berharap, bahwa kegiatan HUT Kota Jogja ini berkaitan dengan budaya, serta keberadaan dengan Kraton Yogyakarta, anak-anak juga warga mengerti tentang budaya Jawa utamanya, agar budaya Jawa tetap lestari.
“Budaya Jawa kedepan tidak mudah terkikis oleh budaya global. Mari bersama terus kita dengungkan wilayah Kemantren Kraton adalah salah satu bagian dari sumbu filosofi Kota Yogyakarta, yang tentunya akan menjadi daya tarik wisatawan,” pungkasnya. (ted)