BERNASNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor perdana smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Provinsi Kepulauan Riau, pada Selasa (25/1/022).
Presiden Jokowi mengapresiasi perusahaan yang telah berani melakukan hilirisasi industri bahan mineral dan tambang. Presiden kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri dengan mulai menghentikan ekspor bahan mentah dan mendorong agar dapat melakukan pengolahan bahan mentah sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.
Dikutip Bernasnews.com dari akun instgram resminya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan hilirisasi industri tersebut. Hilirisasi industri, menurut Presiden, akan memberikan banyak keuntungan bagi negara seperti pajak hingga pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Presiden pun kembali menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menghentikan ekspor minerba dalam bentuk bahan mentah meskipun kebijakan tersebut mendapatkan protes dari berbagai negara melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Saya menghadiri pelepasan ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, kemarin,” kata Presiden Jokowi.
Diktatakan, ia mengapresiasi perusahaan yang telah berani melakukan hilirisasi industri bahan mineral dan tambang seperti ini. “Saya mendorong perusahaan-perusahaan lain dapat melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut,” kata Presiden Jokowi.
https://www.instagram.com/jokowi/
“Nah ini yg bagus, jangan jual bahan, tapi jual produk dari bahan, yg tadinya harganya seribu kan bisa jadi 100 ribu,” komentar pemilik akun @muh.4ndri di kolom komentar.
Sementara Bambang Saptono di akun @bambang_saptono mengucapkan selamat dan sukses kepada Presiden seraya mengharapkan ekpsor semelter ini mampu meningkatkan ekonomi nasional di Indonesia.
lSedngkan Ludfi di akun @dr.ludfi mengatakan, untuk mendukung industri perkembunan dan pertanian di Borneo, mohon dihapuskan pajak barang mewah untuk kendaraan 4×4 AWD double cabin seperti yang dilakukan Malaysia untuk Sarawak & Sabah atas pertimbangan geografis serta buruknya infrastruktur. (lip)