News  

Mantan Wartawan Harian Bernas dan Anggota DPRD Surakarta dari PDI Perjuangan Meninggal

Putut Gunawan. Foto: Istimewa

BERNASNEWS.COM – Mantan wartawan Harian Bernas dan Anggota DPRD Kota Surakarta periode 2019-2025 Putut Gunawan (58) meninggal dunia di RS Dr Moewardi Solo pada hari Sabtu 22 Januari 2022 pukul 12.30 WIB. Putut Gunawan yang menjadi wartawan Harian Bernas Biro Solo tahun 1990-an meninggal dunia karena sakit. Almarhum meninggalkan seorang isteri Dyah Indraningsih dan seorang putra Panji Satrio Binangun.

Menurut rencana jenasah almarhum yang hingga akhir hayatnya menjadi Anggota DPRD Kota Surakarta itu akan dimakamkan di Makam Untoroloyo, Debegan, Mojosongo,Surkarta pada hari Minggu 23 Januari 2022 pukul 09.00 WIB. Jenasah almarhum disemayamkan di rumah duka Griya Tiara Ardi Blok E-10 RT 04/RW 035 Mojosongo, Surakart. Sebelum dimakamkan, jenasah almarhum disemayamkan di Gedung DPRD Kota Surakarta.

Meninggalnya Putut Gunawan yang menggunakn inisial ptg saat menjadi wartawan Harian Bernas meninggalkan duka yang mendalam bagi teman-teman sesama wartawan Harian Bernas dulu. Willy Pramudya, teman Putut Gunawan saat di Harian Bernas dulu, mengatakan, Putut Gunwn orangnya supel, senang mengobrol dan gemar berdiskusi.

“Saya ingat, Bung Ptg dan beberapa rekan Bernas sama-sama pengemar dunia seni-budaya, termasuk wayang. Ia berbasah kuyub dengan dunia seni budaya. Tentu sangat dekat dengn para pelaku kesenian dan budaya, khususnya di Solo,” tulis Willy Pramudya di akun facebooknya pada Sabtu 22 Januari 2022 mengenang almarhum.

Willy bercerita, suatu kali pada akhir dekade 1990-an, ia bersama Putut Gunawan menjadi peserta workshop peliputan pemilu di Gedung Kompas Jakarta selama tiga hari. Penyelenggaranya Persda Kompas, tempat Harian Bernas dan belasan surat kabar lain di Indonesia menginduk. Saat itu Willy sudah pindah ke Persda Kompas.

Putut Gunawan. Foto: Istimewa

Namun di sela-sela workshop dan saat berada di penginapan, obrolan mereka dan peserta lain yang suka reriungan, bukan tentang (peliputan) pemilu, tapi lebih banyak membahas humor para dalang di Yogya dan Solo era 1990-an yang masih hidup.

“Saya masih ingat bahwa untuk humor, karakterisasi dan dialog, Ki Hadi Sugito adalah dalang favorit. Ada dua humor yang digemari Bung Ptg. Pertama, tentang Bagong yang berhasil menipu Pendita Durna sebagai tukang tipu; kedua, Bagong mempermalukan Togog dan Raja Sabrang,” kata Willy.

Menurut Willy yang saat ini menjadi aktivs/pegiat literasi, Bung Ptg tak berubah ketika beralih profesi dan relatif “urip luwih mulya” dibanding saat masih menjadi jurnalis. “Kami jarang bertemu di darat. Alih-alih lebih banyak “berjumpa” di dunia maya, di dunia maya dia tak berubah. Tidak mencoba jaim. Tetap gemar plesetan seperti para alumnus Bernas lainnya. Demikian juga, jika sesekali kami bertemu di darat. Dia terap terasa sebagai teman seperti ketika di Bernas dulu. Selain ngobrol tentang dunia politik dan kebudayaan yang menjadi dunianya, kami tak lupa ngobrol lagi dua humor cerdas Ki Hadi Sugito,” kata Willy Pramudya.

“Selamat Jalan, Bung Ptg. Kaget sekali mendengar Bung Putut Gunawan berpulang. Terakhir dia masih menjabat sebagai anggota DPRD Surakarta. Sesekali kami masih bersapa di Fb. Hari ini di lini masa Fb beredar kabar kepulangannya untuk selamanya. Saya belum tahu penyebabnya. Saya mengenal Bung Putut sewaktu masih sama-sama menjadi buruh sebagai jurnalis di Harian Bernas Yogyakarta pada dekade 1990-an. Surat kabar lokal tetapi bertumbuh sebagai lembaga yang melahirkan tidak hanya jurnalis andal tetapi juga penulis, seniman dan intelektual andal. Bernas sering lebih terasa sebagai kawah candradimuka sebelum “wafatnya,” tulis Willy Pramudya. SELAMAT JALAN BUNG PUTUT GUNAWAN. SWARGA LANGGENG UNTUKMU BUNG PTG. (lip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *