BERNASNEWS.COM – Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kolese De Britto sesuai dengan visi dan misinya berkomitmen melayani arus zaman sebagai motto perpustakaan. Untuk visi, “jantung sekolah” ini berjuang menjadi perpustakaan sekolah yang handal sehingga mampu menyediakan segala informasi yang baik dan benar, serta mencerminkan budaya kolese dan menjadi pusat belajar bagi sekolah-sekolah lain.
“Misi perpustakaan kami mengolah dan mengembangkan informasi pengetahuan yang aktual dan mudah diakses dalam mendukung kegiatan belajar sesuai dengan cita-cita manusia yang merdeka, bebas, bertanggungjawab bagi sesama dan Allah,” kata Kepala Perpustakaan SMA Kolese De Britto Yogyakarta Stefanus Ganang Guntoro S.Hum yang didampingi staf D Adityo Kuntoro saat menerima kunjungan Pegiat Literasi YB Margantoro di ruang baca perpustakaan setempat, Jalan Solo Yogyakarta, Jumat (19/11/2021).
Pada kesempatan ini, Margantoro memberikan buku bertajuk Dari Balik Jendela Perpustakaan – Goresan Pena Pustakawan karya Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2021. Hadir pula pada kesempatan ini Drs AM Henky Irawan, purna tugas guru SMA Kolese De Britto yang pernah menjadi kepala perpustakaan sekolah ini selama 14 tahun sampai 2005, dan staf IT Yohanes Wisnu C.
“Perpustakaan sekolah kami adalah salah satu fasilitas sekolah yang sangat digemari siswa untuk dikunjungi. Sebelum pandemi Covid 19, pengunjung siswa mencapai 100 orang setiap hari. Selama pandemi, siswa banyak mengakses e-library. Jumlah koleksi buku kami saat ini, 10 ribu judul atau 13 ribu eksemplar fisik. Untuk e-book mencapai 800 judul dengan eksemplar 1.300.
Kami memberikan beberapa layanan yakni layanan koleksi sirkulasi, layanan koleksi referensi, layanan terbitan berkala, layanan koleksi audio visual, layanan internet dan layanan koran dinding,” kata Ganang Guntoro.
Karya-karya buku
Menurut kepala perpustakaan sekolah, dinamika kegiatan dan karya literasi di SMA Kolese Britto Yogyakarta cukup tinggi dan konsisten. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya karya tulis guru, siswa dan alumni dalam bentuk buku. Karya-karya tersebut terpajang dengan rapi di perpustakaan ini.
Setiap awal tahun ajaran baru, para siswa memperoleh pendidikan pemustaka dari perpustakaan sekolah. Mereka memperoleh penjelasan bagaimana mencari buku atau informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan katalog online. Para siswa baru kelas X saat mulai masuk sekolah memperoleh layanan program ini. Kegiatan selanjutnya, pada jam-jam pembelajaran efektif para siswa baru tersebut ditugaskan maupun mandiri berkunjung ke perpustakaan.
Menurut sejarahnya, perpustakaan sekolah ini awalnya pada tahun 1958 menempati satu ruangan dan dikelola oleh para siswa yang mempunyai minat pada buku dan perpustakaan. Kegiatan perpustakaan mulai dijalankan dan peminjaman buku-buku perpustakaan dilayani saat istirahat.
Sejak tahun 1974, perpustakaan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Baik sumber daya manusia pustakawan, sarana prasarana dan sistem layanan mendapat perhatian lebih baik dari pimpinan sekolah. Sejak tahun 1991, perpustakaan menempati gedung saat ini. Sebuah gedung dengan ruangan yang tertata rapi, nyaman, unik terasa seperti kafe, dan ada fasilitas band untuk dimainkan siswa atau guru. Kondisi ini semakin membuat nyaman warga sekolah untuk belajar, mengakses referensi dan berkarya. Perpustakaan sekolah pun semakin baik melayani pemustaka, sekolah dan meraih banyak prestasi karya. (*/lip)