BERNASNEWS.COM – Sebanyak 20 guru TK, SD dan SMP di Kabupaten Sleman yang mengikuti workshop jurnalistik Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, DIY dan Forum Guru Sleman Menulis (FGSM) menyatakan penting mempelajari ilmu jurnalistik, berita dan media. Ilmu ini akan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan literasi guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Mereka juga semangat menjadi “wartawan kagetan” dengan membuat tulisan profil singkat sekolah masing-masing.
Hal tersebut mengemuka dalam workshop jurnalistik hari pertama, Jumat (5/11/2021) di Twin Asri, Sleman yang diampu oleh Jurnalis Senior YB Margantoro. Seusai pemaparan narasumber, selain menulis profil sekolah, para peserta juga mengadakan diskusi beberapa topik untuk suatu program penulisan bersama. Seorang peserta berkomentar pendek, “Wah, diskusi ini seperti layaknya rapat redaksi di media.”

Worsksop yang akan berlangsung selama tiga kali pertemuan (Jumat tanggal 5, 19 dan 26 November 2021) ini diampu oleh narasumber Y.B. Margantoro, Pegiat Literasi Digital Iqbal Aji Daryono, S.S., dan Guru SMA Kolese De Britto Drs St Kartono, M.Hum, serta didukung oleh staf Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan pengurus FGSM.
Karakter kedisiplinan
Guru kelas TK Garuda III Suratmi SPd mengemukakan, TK Garuda III di bawah Yayasan Persit Kartika Candra Kirana mempunyai karakter kedisiplinan dan cinta tanah air atau bela negara. TK ini memiliki prestasi dalam drum band, menari dan kedisiplinan melalui lomba baris berbaris.
“Dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), kami pengurus, guru, BP 3 pendukung sekolah mengadakan koordinasi bersama dengan saling melengkapi untuk dilaksanakan. Literasi sekolah sangat baik untuk kemajuan bersama khususnya tenaga pendidik dan kependidikan di TK kami dalam menyikapi kemajuan Pendidikan yang semakin berkembang,” kata dia.
Guru SD Negeri Bedog, Trihanggo, Gamping Irwan Sumarno mengatakan, sekolah dasar ini sedang mengembangkan mutu seperti Gerakan literasi membaca dan berbagai ekstrakurikuler. GLS di sekolah ini sudah berjalan lebih kurang tiga tahun. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler sudah berjalan selama sepuluh tahun. Namun dengan adanya pandemic Covid 19, semua kegiatan sempat terhenti.
“Untuk menyemarakkan GLS, kami menyediakan pojok baca yang menarik bagi siswa. Kami menyediakan buku-buku bermutu dan menarik bagi siswa.” kata dia.
Guru SMP Negeri 3 Mlati Sri Rahayu Ismarwanti yang sehari-hari mengampu mata pelajaran matematika mengatakan, seperti sekolah yang lain SMP Negeri 3 Mlati mulai kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Kegiatan ini di masa pandemi Covid 19 harus dilaksanakan dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah.
“Untuk mengembangkan GLS di sekolah kami, para siswa membaca lima menit sebelum pelajaran, membuat pojok baca di masing-masing kelas, dan sebagainya. Harapannya, warga sekolah semakin literat,” katanya.
Adapun peserta workshop jurnalistik hari pertama Jumat (5/11) untuk kelompok TK adalah : Ngatinah, SPd (TK ABA Sumberadi/TK B Mlati), Kharuminarti, SPd (TK PKK Tunas Kartini), Purwantiningsih (TK ABA Suronandan), Suratmi, SPd (TK Garuda III), Isdaryati (TK ABA Ngepringan), Marzuni, SPd (TK ABA Gamping), Laila Hera Mayasari MPd (TK ABA Pajangan Berbah), Nunik Triharyani, SPd (TK ABA Dadapan Godean), Nurjati Wening Prisati SPd MPd MPdI (TK PKK Pundong Mlati).
Untuk kelompok SD : Dasirah SPd (SDN Semarangan 4 Godean), Irwan Sumarno (SDN Bedog Gamping), Lilis Nurmanti SPd SD (SDN Mlati 1), Zuniati, SPd (SD Muhammadiyah Kadisoka), Vita Dwiuntari SPd MPd (SDN Kejambon 2 Ngemplak), Etmi Wahyuni SPd MPd (SDN Temanggal Kalasan), Emy Wulandari SPd Jas (SDN Banyurejo 4 Tempel), Esti Nuryani SPd SD (SDN Sidoluhur Godean),
Untuk kelompok SMP : Wahyu Chrisna Rinadi, S.Pd (SMPN 5 Sleman), Ulfa Hepy Luthfia S.Pd (SMPN 1 Mlati) dan Sri Rahayu Ismarwanti (SMPN 3 Mlati). (*/lip)