News  

Penanganan Isu Perubahan Iklim Menuju Target Emisi Net Zero

BERNASNEWS.COM – Aksi penanganan isu perubahan iklim harus ditingkatkan menuju target emisi net zero (nol bersih). Karena itu, peran pertemuan COP26 di Glasgow menjadi sangat penting untuk mendorong aksi tersebut dan Indonesia termasuk negara yang sangat kuat dengan komitmen dalam penanganan isu perubahan iklim.


“Di dalam interview dengan CNBC Euro saya sampaikan bahwa peran pertemuan COP26 di Glasgow menjadi sangat penting untuk mendorong aksi tersebut dan Indonesia adalah termasuk negara yang sangat kuat dengan komitmen dalam penanganan isu perubahan iklim,” tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip Bernasnews.com di akun Instagram @smindrawati, Kamis 4 November 2021.

https://www.instagram.com/smindrawati/

Menurut Menkeu, keseriusan ini salah satunya tergambar pada inisiasi Indonesia Forest and Land Use (FoLU) Net-Sink 2030 yang merupakan pencanangan pencapaian penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. “Indonesia berkomitmen menurunkan secara signifikan deforestasi. Presiden Jokowi juga telah menyampaikan target Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau sedapat-dapatnya lebih awal,” kata Menkeu.

Dikatakan, belajar dari belum optimalnya pencapaian target komitmen dukungan pendanaan untuk National Determined Contribution (NDC), dunia harus membuat komitmen baru, yaitu the New Collective Quantified Goal (NCQG). Menurut Menkeu, COP26 di Glasgow merupkn tempat untuk memulai diskusi mengenai hal ini dan menetapkan target yang harus dicapai maksimal pada tahun 2024.

“Indonesia memandang NCQG harus mampu merefleksikan kebutuhan dan memastikan pendanaan benar-benar mengalir ke negara berkembang. Pada COP26 ini harus ada timeline yang jelas, penetapan indikator-indikator dan milestone, termasuk evaluasi atas pemenuhan target NCQG,” kata Menkeu.

Sementara itu, dari target yang ambisius pada NCQG juga harus menentukan sebuah pendekatan baru dan target capaian baru di atas USD100 miliar. Ini penting untuk meningkatkan aksi iklim yang mencerminkan keadaan dan target saat ini. (lip)