BERNASNEWS.COM – Presiden Joko Widodo secara resmi menjadi Presidensi G20 atau pemimpin 20 negara Uni Eropa dan pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.
“Saya menerima palu sidang dari PM Italia Mario Draghi pada sesi penutupan KTT G20 Roma, semalam, menandai penyerahan posisi presidensi G20 dari Italia ke Indonesia yang dimulai 1 November 2021. Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 ini,” cuit Presiden Jokowi dikutip Bernasnews.com di akun twitter @jokowi yang diunggah pada Senin, 1 November 2021 pagi.
Menurut Presiden Jokowi, di bawah kepemimpinannya Presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar Recover Together, Recover Stronger Pertumbuhan yang inklusif, people-centered serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022. “Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih,” tambah Presiden Jokowi.
Dlm forum itu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia memiliki arti strategis dalam menangani perubahan iklim. “Inilah yang antara lain saya sampaikan dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup di La Nuvola, Roma, hari ini,” kata Presiden Jokowi. (lip)