BERNASNEWS.COM – Selama 11 minggu berturut-turut sejak 15 Juli 2021, kasus Covid-19 di Indonesia terus turun hingga angka terendah bahkan mendekati kondisi normal dengan angka kasus positif di bawah 1.000 kasus per hari.
Penurunan kasus dalam minggu ini mencapai 34,6 persen dibanding minggu lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1.000 kasus per hari, yakni 922 kasus per 4 Oktober 2021.
Meski kasus positif sudah turun mendekati kondisi normal, namun pemerintah daerah dan masyarakat agar tidak lengah dan tetap waspada.
Menurut Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, penurunan kasus dan perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah. Apalagi masih ada provinsi dengan penambahan kasus di atas 1.000 pada minggu ini.
Ada 5 besar provinsi dengan angka tertinggi, yakni Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus dan Jawa Timur 1.059 kasus. Selain itu DKI Jakarta bertambah 966 kasus dan Bali 588 kasus. Kelima provinsi ini perlu mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat. Aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di pulau Jawa.
Karena bisa menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. “Pastikan bahwa di setiap tempat kerumunan ada satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan,” kata Wiku Adisasmito dikutip Bernasnews.com dari laman covid19.go.id pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Dikatakan, angka kesembuhan mingguan mengalami penurunan karena kasus positif juga menurun, namun secart persentase terus meningkat. Pada minggu ini rata-rata kesembuhan mencapai 95,77 persen. Kesembuhan minggu ini dikontribusikan oleh 5 provinsi dengan jumlah kesembuhan tertinggi di Jawa Barat sebesar 1.843, Jawa Timur 1.727, Jawa Tengah 1.652, Sumatera Utara 1.412 dan Bali 1.251.
Wiku mengatakan bahwa bila melihat kembali saat lonjakan kasus pada bulan Juli 2021, angkanya berada di 80,23%. Namun, sejak awal Agustus lalu, angka kesembuhan secara konsisten terus lebih besar dari penambahan kasus positif hingga saat ini. Hal ini berbanding terbalik saat lonjakan kedua, dimana angka kasus meningkat cukup tinggi dibanding angka kesembuhan.
“Ini patut diapresiasi karena penanganan pasien Covid-19, baik yang isolasi mandiri, terpusat maupun dirawat di rumah sakit semakin mengalami peningkatan kualitas sehingga dapat segera sembuh,” kata Wiku.
Menurut Wiku, kasus aktif berada di bawah angka satu persen yaitu 0,86% pada minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19 persen. Untuk itu, angka kasus aktif saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Rata-rata dunia tidak pernah mencapai di bawah satu persen dan saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen.
Meski demikian, Wiku mengingatkan pemerintah daerah,terutama dengan kasus aktif yang masih tinggi seperti Kalimantan Utara 8,83 persen, Papua 5,33 persen, Aceh 4,0 persen, Kalimantan Tengah 3,08 persen dan Lampung 2,63 persen.
“Pemerintah daerah dimohon membaca data dan angka Covid-19 di wilayah masing-masing. Bandingkan dengan daerah lainn dan angka nasional agar mengetahui posisi daerah masing-masing saat ini. Jika berada di posisi tertinggi untuk perkembangan yang kurang baik, seperti kasus aktif, kasus positif, kematian dan BOR. Maka segera koordinasikan dengan perangkat daerah atau pemerintah pusat jika diperlukan,” kata Wiku. (lip)