BERNASNEWS.COM – Sekretris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Ir Hasto Kristiyanto mendesak aparat kepolisian agar mengusut tuntas dan seger menangkap pelaku penganiayaan Satgas PDI Perjuangan hingga meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Sebab penganiayaan itu tidak saja merupakan perbuatan melawan hukum tapi menghilangkan nyawa orang lain. Dan PDI Perjuangan akan terus memonitor proses penegakkan hukum yang dilakukan aparat kepolisian.
Sementara di sisi lain, Sekjen DPP PDI Perjuangan meminta kader PDI Perjuangan untuk menahan diri, tidak emosi dan tetap berada dalam satu komando.
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto, Minggu (3/10/2021) malam, saat menghadiri acara peringatan 7 hari meninggalnya Supriyanto, Satgas DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sleman, akibat pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di sekitar Jalan Magelang Mlati, Sleman, Selasa (28/9/2021) dinihari WIB.
(Baca juga: Tuntut Pelaku Penganiaya Juru Parkir, Solidaritas Banteng Bersatu Gelar Aksi)
Selain Hasto Kristiyanto, hadir dalam acara peringatan 7 hari meninggalnya Supriyanto adalah Ketua DPD PDI Perjuangan DIY yang juga Ketua DPRD DIY Nuryadi S.Pd, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY Totok Hedi Santosa, Ketua DPC Kabupaten Sleman Koeswanto, Wabub Sleman Danang Maharsa, Anggota DPRD DIY Yuni Satia Rahayu, Ketua DPRD Kabupaten Sleman Haris Sugiharta serta sejumlah pengurus dan kader PDI Perjuangan lainnya.
Pada kesempatan itu, secara pribadi Hasto Kristiyanto menyampaikan ikut berduka yang mendalam kepada keluarga korban. Dan sebagai Sekjen DPP PDI Perjuangan ia mendesak kepada aparat penegak hukum/ aparat kepolisian agar segera mengusut kasus tersebut secara tuntas.
“Kami mendesak aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut secara tuntas dan segera menangkap pelaku demi menegakkan keadilan. Sebab pelaku tidak saja telah melakukan tindakan yang melawan hukum tapi juga telah menghilangkan nyawa seorang, yang mana itu adalah Satgas PDI Perjuangn,” kata Hasto Kristiyanto.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris DPD Perjuangan DIY Totok Hedi Santosa. Menurut Totok yang akrab disapa Tohed, para kader PDI Perjuangan DIY agar percayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian tanpa menghalangi atau mengurangi solidaritas kader partai.
Seperti diberitakan, Supriyanto, warga Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman, meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi di salah satu klub malam di Yogyakarta pada Selasa (28/9/2021) sekitar pukul 01.30 WIB, setelah dianiaya oleh sekelompok orang.
Menurut Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono pada Rabu (29/9/2021) lalu, kejadian itu diduga karena adanya selisih paham. Tiga orang yang diduga sebagai pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polres Sleman pada Selasa (28/9/2021). (lip)