Menyiasati Masa Pandemi, Guru Pendidikan Agama Katolik Ikuti Pembinaan Mental Spiritual

BERNASNEWS.COM – Untuk menyiasati masa pandemi Covid-19, sejumlah guru Pendidikan Agama Katolik tingkat menengah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman mengikuti mental spiritual. Kegiatan bertajuk Tegap Berdiri Pada Masa Pandemi yang dilaksanakan di Java Village Sleman, Rabu (14/9/2021) itu menghadirkan Nawayaksa In Hi Train (Integrated High Impact Training); Bebet Darmawan, Donny Yudika, Andreas Eko dan Julius Wedar.

“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan mental spiritual bagi para guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Dalam situasi pandemi, ketika para guru dihadapkan pada berbagai situasi, baik kesehatan, pendidikan sosial, ekonomi, para guru diajak untuk menyikapi masa pandemi dengan bijak dan kritis,” kata CB Ismulyadi SS.MHum,Penyelenggara Bimas Katolik Kantor Kemenag Sleman, dalam rilis yang dikirim kepada Bernasnews.com, Selasa (21/9/2021).

Sejumlah guru Pendidikan Agama Katolik tingkat menengah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman mengikuti pembinaan mental spiritual di Java Village Slemn, Rabu (14/9/2021). Pembinaan menghadirkan Nawayaksa In Hi Train (Integrated High Impact Training); Bebet Darmawan, Donny Yudika, Andreas Eko dan Julius Wedar. Foto: kiriman CB Ismulyadi

Menurut Ismulyadi, pada materi Tegap Berdiri Pada Masa Pandemi, Bebet Darmawan mengajak para guru menyadari diri sebagai citra Allah yang mampu melampaui hal-hal yang membatasi diri mereka selama ini.  “Kita sebagai manusia mengalami berbagai hal, misalnya ketakutan, pola pikir, motivasi yang lemah, paradigma yang salah, dan lain-lain,” ujar Bebet.

Pembinaan guru menjadi kian semarak ketika Donny Yudika menyampaikan materi Bahagia pada Masa Pandemi. Donny mengajak para guru menyegarkan diri melalui Brain Gyms.

Sejumlah guru Pendidikan Agama Katolik tingkat menengah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman mengikuti pembinaan mental spiritual di Java Village Slemn, Rabu (14/9/2021). Pembinaan menghadirkan Nawayaksa In Hi Train (Integrated High Impact Training); Bebet Darmawan, Donny Yudika, Andreas Eko dan Julius Wedar. Foto: kiriman CB Ismulyadi

Sementara pada materi berikutnya, Logika Iman Kristiani dalam Pandemi Global, Andreas Eko mengajak para guru untuk lebih mengetahui tentang virus Covid-19 dan menyadari situasi pandemi serta mengambil sikap kritis berdasar iman kristiani. “Tidak panik, tetap menerapkan 5M sesuai protokol kesehatan, rutin mencuci hidung dan kumur air garam 1 persen untuk melepas virus, sering mengganti dan mencuci masker, menjaga kesehatan tubuh untuk memperoleh kekebalan maksimal, mengonsumsi Vit E + Vit C untuk meningkatkan kekebalan, selalu belajar menambah pengetahuan dan pemahaman,” kata Eko.

Sejumlah guru Pendidikan Agama Katolik tingkat menengah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman dengan serius menyimak materi pembinaan mental spiritual di Java Village Slemn, Rabu (14/9/2021). Pembinaan menghadirkan Nawayaksa In Hi Train (Integrated High Impact Training); Bebet Darmawan, Donny Yudika, Andreas Eko dan Julius Wedar. Foto: kiriman CB Ismulyadi

Dalam materi Tetap Kreatif pada Masa Pandemi, Julius mengajak para guru tetap aktif berkreasi demi menunjang profesi dan pengembangan pribadi. “Teknologi kian berkembang, smartphone tampil semakin elegan, spek yang luas, kinerja cepat  dan fasilitas kamera yang cukup canggih hendaknya mendukung profesi kita,” jelas Julius.

Sebagai fotografer profesional, Julius mengundang guru untuk memotret dan memberikan caption yang mampu menjadi bahan ajar atau tugas bagi para murid. (lip)