BERNASNEWS.COM – Keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada penanganan pandemi Covid-19 secara global. Sebab, penduduk Indonesia mencapai 3,5 persen dari populasi dunia dengan luas wilayah melebihi wilayah Eropa Barat.
“Jika Indonesia mampu mengendalikan Covid-19 dengan baik, maka akan memberi pengaruh besar dalam pengendalian Covid-19 secara global,” kata Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dalam International Press Brifieng secara virtual di Graha BNPB yang juga disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/9/2021).
Menurut Wiku Adisasmito, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah secara populasi, Indonesia berisiko berkontribusi cukup besardalam kasus dunia, karena banyaknya pintu masuk pendatang dari berbagai negara.
Dikatakan, Indonesia melakukan pengendalian secara berlapis dan memberikan hasil yang luar biasa terutama dalam menekan kasus Covid-19 nasional. Kebijakan berlapis ini antara lain mengatur pelancong internasional, pelancong domestik dan mengendalikan aktivitas orang di rumah, bepergian atau saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Wiku Adisasmito yang dikutip Bernasnews.com dari laman covid9.go.id, Jumat (17/9/2021), mengatakan, Indonesia percaya bahwa Covid-19 tidak akan hilang sepenuhnya dalam waktu singkat. Dan dinamika tetap ada mengingat negara lain masih berjuang menekan laju penularan. Karena itu, agar keberhasilan pengendalian Covid-19 tidak bersifat sementara, maka pemerintah telah menyusun peta jalan yang merupakan strategi antisipatif dan landasan tatanan kehidupan baru masyarakat.
Hal ini antara lain dilakukan melalui pengendalian dengan kebijakan PPKM yang dinamis sesuai data dan fakta di lapangan. Menurut Wiku, kebijakan PPKM terus diperbaharui dan saat ini melalui Instruksi Kementerian Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2021. Peta jalan tidak hanya dibuat untuk menekan penularan Covid-19 tetapi juga mendorong produktivitas masyarakat yang terkendali. Dan fokus pemerintah ke depan mengurangi angka kematian hingga kurang dari 2 persen, kasus aktif kurang dari 100.000 kasus dan angka kasus positif kurang dari 5 persen. (lip)