BERNASNEWS.COM — Kampus Mengajar Angkatan 1 merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk memberikan sumbangsih dalam bidang pendidikan. Sasaran mengajar dari program ini diperuntukan bagi sekolah dasar yang terakreditasi C atau di daerah terdepan, terluar dan tertinggal.
Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berkesempatan menjalani program tersebut adalah Ramzy Rais Priyambada dari prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan, ditempatkan di SDN Sadahayu 02 Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Sebuah program yang diinisiasi Ramzy Rais Priyambada adalah, pembelajaran menyenangkan di alam terbuka yang dinamai Delima, akronim dari dedikasi lingkungan kampus mengajar. Menurut Ramzy kegiatan ini dilakukan dalam rangka sebagai upaya inovasi yang dilandasi hasil evaluasi belajar yang terbilang masih monoton selama mereka membantu proses belajar mengajar. “Kami berharap dengan Delima dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan,” ungkapnya.
Ramzy juga
dibantu oleh mahasiswa kampus mengajar yang ditempatkan di sekolah yang sama
yaitu Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi, Vina Amalia Rizky dan Septi
Candra Ningsih dari Universitas Jenderal Soedirman serta Desi Rahmawati dan
Rakhmadhona Istifarah dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Ramzy mengatakan bahwa kegiatan ini digelar selama satu pekan di Desa Wisata Taman Danaraja yang berada di Desa Sepatnunggal, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tidak jauh dari sekolah. Pria yang lahir di Cilacap 24 Juli 2000 tersebut berkeinginan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar sambil bermain di lingkungan bernuansa alam ini, sehingga dapat belajar sambil bersenang-senang.
Selain itu juga agar siswa lebih dekat lagi dengan masyarakat sekitar tidak hanya berada di lingkungan sekolah saja. “Karena kami menyadari potensi yang luar biasa yang ada di sekitar lingkungan sekolah selama kami ditugaskan,” ungkap Ramzy.
Dalam kegiatan
ini Ramzy menemukan banyak hal yang diluar dugaan, misalnya ada siswa kelas 3
yang belum lancar baca tulis. Oleh karena itu warga Mantrijeron Yogyakarta
tersebut memakai metode penggunaan buku bergambar dan buku khusus untuk belajar
membaca. Juga ada pendampingan khusus dan dikelompokkan bagi yang masih
kesulitan membaca. Untuk mengajarkan
membaca dengan cara mengeja dan dibuatkan gambar sebagai visual learning
pada siswa.
Sebagai mentor Ramzy mendapat amanah sebagai guru pamong kelas 2 dan dibantu secara bergiliran. Selain belajar membaca juga ada kegiatan penulisan huruf kapital bagi kelas 4 dan 5 yang dimentori oleh Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi dan Vina Amalia Rizky. Sedangkan kegiatan mencari tokoh beserta karakternya dalam buku cerita bagi kelas 1 hingga 3 dipandu oleh Ramzy, Nu’mah Fatchiyah Disiwi dan Desi Rahmawati.
Menurut Nu’mah Fatchiyah Disiwi untuk kelas 1 fokus belajar membaca dan pengenalan huruf karena dari 4 siswa yang hadir semuanya belum bisa membaca. Bagi kelas 2 bertemakan literasi untuk peningkatan budaya membaca, dengan cara setelah membaca 1 buku peserta didik diminta untuk menganalisis tokoh yang ada dibacaan sekaligus menentukan tokoh yang baik dan buruk. Kelas 3 mereview buku bacaannya.
Salah satu siswa kelas 5, Dimas Alanuari Saputra merasa senang dengan kegiatan ini karena banyak permainan yang diberikan oleh mahasiswa kampus mengajar. Guru kelas 6 Ari Purnamasari mengatakan, kegiatan belajar di alam terbuka atau study outdoor, belajar sambil bermain, bermain sambil belajar itu keren, kreatif, asyik dan menyenangkan sehingga anak dapat termotivasi dalam belajar. “Terimakasih sudah sangat menginspirasi bapak dan ibu guru, sukses untuk ke depannya,” tutup Ari. (ted)