News  

Populasi Ranmor Tinggi, Dirlantas Polda Jateng Intensifkan Pembinaan

BERNANEWS.COM – Populasi kendaraan bermotor (ranmor) di Jawa Tengah (Jateng) menempati posisi ketiga terbesar secara nasional. Ini berarti jumlah pengguna kendaraan bermotor di Jateng luar biasa banyak. Karena itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Arman Achdiat SIK MSi mengintensifkan pembinaan kepada masyarakat, khususnya pengguna kendaraan bermotor.

Menurut Kombes Pol Arman Achdiat, dari data yang dimiliki Korps Lalu Lintas (Korlantas) per 15 Juli 2020, secara nasional, proporsi kendaraan bermotor di Jateng menempati posisi ke tiga dengan jumlah 17.864.480 unit atau setara 13,40 persen dari populasi kendaraan bermotor nasional. Sementara populasi terbesar Jatim mencapai 21.871.606 unit (16,41 persen), disusul DKI 19.795.954 unit (14,85 persen). Hal ini mencakup mobil penumpang (MP), bus, mobil beban (MB), sepeda motor (SM) dan kendaraan khusus (ransus).

Kombes Pol Arman Achdiat SIK MSi. Foto : Istimewa

Dikatakan, jika dilihat dari populasi sepeda motor, Jateng menempati urutan kedua setelah Jatim. Di Jateng ada 15.924.197 unit sepeda motor, sementara di Jatim 19.224.545 unit sepeda motor dan posisi ketiga Polda Metro 15.777. 005 unit sepeda motor

“Karena itu diperlukan pengaturan secara seksama mengingat jumlah kendaraan yang begitu banyak guna mengurangi risiko kecelakaan. Hal ini menjadi alasan untuk mengintensifikasikan program pembinaan pengguna kendaraan bermotor dilakukan,” kata Kombes Arman Achdiat kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Sebagai konsekuensi dari tingginya populasi ranmor di Jateng, menurut Arman Achdiat, maka jumlah pengguna kendaraan yang mensyaratkan lisensi besar. Dan kalau diasumsikan satu sepeda motor dipakai dua orang pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) kategori C, maka setidaknya sekitar 39 juta SIM C beredar di Jateng.

Kombes Pol Arman Achdiat SIK MSi. Foto : Istimewa

“Dari data yang tersedia kita perlu memprioritaskan pembinaan kemasyarakat agar mematuhi aturan. Jangan memacu kendaraan tanpa mengantongi SIM,” tegas perwira polisi penyuka krupuk terung ini.

Selain memperhatikan populasi kendaraan bermotor yang sangat besar, menurut Kombes Pol Arman Achdiat, posisi Jawa Tengah yang menjadi pusat perlintasan dari Jabar dan DKI Jakarta ke Jatim maupun ke Jogja dan sebaliknya, merupakan faktor lain yang menjadi alasan perlunya pembinaan digalakkan. Apalagi posisi wilayah Jateng yang persis berada di pusat lintasan, dipakai untuk rujukan bagaimana seharusnya program pembinaan dilakukan.

Dari informasi terkini menyangkut kondisi jalan, Kombes Pol Arman Achdiat mengajak pengguna kendaraan bermotor agar mematuhi ketentuan hukum, juga mengimbau pengendara membawa SIM hingga ajakan bagi pemilik SIM memperbaharui pengetahuan ketrampilan memacu kendaraan.

Menurut Kombes Pol Arman Achdiat, bagi yang sudah memiliki SIM pun polisi tetap memandang perlu dibina agar pemegang SIM meningkatkan pemahaman dan ketrampilan berkendara di samping memperbaharui pengetahuan tentang kondisi jalan dan spesifikasi kendaraan bermotor. “Pengetahuan pengendara seyogianya terus menerus di-up date,” kata Kombes Pol Arman Achdiat.

Menurut perwira polisi yang berpengalaman dalam berbagai bidang penugasan ini, proses up date pengetahuan berkendara yang baik dan benar dilakukan dengan berbagai cara. Tidak melulu ceramah, seminar atau diskusi, namun bisa dengan membaca, menonton maupun edukasi yang dikemas dalam bentuk permainan dan simulasi.

Karena itu, Arman Achdiat mengharapkan para kreator konten berpartisipasi membuat konten keselamatan berkendara dan pengetahuan lain yang relevan. “Saya sudah ajak youtuber dan masyarakat yang gemar bermedsos bikin konten tentang lalulintas. Beberapa sudah dirilis, tapi masih diperlukan lebih banyak lagi,” kata Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Arman Achdiat. (lip)