BERNASNEWS.COM – Seiring dengan pemberlakuan kebiasaan baru (new normal) oleh pemerintah Indonesia dalam menyikapi Covid-19, sejumlah masyarakat mulai memberanikan diri melakukan beragam aktivitas. Mulai dari membuka palang-palang pintu masuk permukiman dari portal yang selama ini tertutup hingga menggelar pertemuan warga yang sempat “diliburkan”. Tentu tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku, yakni memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Hal tersebut juga dilakukan warga Blok D Perumahan Puridomas, Sempu, Wedomartani, Sleman, dengan mulai mengadakan pertemuan warga pada Minggu (28/6/2020) pagi. Pertemuan dimulai sekitar pukul 07.30 wib di luar ruangan, tepatnya di jalan gang depan rumah warga setempat. Sejumlah kursi plastik tanpa sandaran ditata setengah lingkaran dengan jarak antar kursi lebih kurang 1 meter. Warga yang hadir wajib bermasker. “Ini jaraknya sudah cukup aman ya,” ujar Richard Sianturi, salah satu warga yang hadir dalam pertemuan itu.
Richard yang asli Sumatera Utara dan sudah berdomisili lebih dari sepuluh tahun di Puridomas tersebut sangat mengapresiasi pertemuan yang digelar kali ini. “Ini fellowship yang bagus, berkesan dan sangat akrab. Kita bisa ngobrol dan makan bersama,” kata dia.
Pertemuan warga tidak sebatas perjumpaan fisik, namun mampu menggugah ide serta gagasan demi kenyamanan bertempat tinggal. Sembari menikmati kudapan pembuka bubur kacang ijo yang disediakan warga, sejumlah usulan muncul di sela perbincangan. Mulai dari usulan perbaikan saluran drainase, perbaikan paving blok, merawat dan menanyakan kembali rumah kosong yang mulai ditumbuhi semak, hingga harga kontrakan dan nilai jual rumah di kawasan setempat saat ini.
“Banyak hal yang bisa kita buat atau sekadar bebersih lingkungan dari rerimbunan semak. Karena ada rumah kosong yang tak ditempati dan sudah banyak ditumbuhi rumput liar, bahkan ada lintahnya, lho,” ungkap Beny Fallo, warga Puridomas asli Soe, Nusa Tenggara Timur.
Hal perbaikan jalan diungkapkan Andri Akhirudin. Warga asli Kudus ,Jateng tersebut mengusulkan sekaligus menanyakan adanya perbaikan jalan, karena di beberapa titik konbloknya mulai rusak dan hilang. “Bisa nggak ya kita mengajukan perbaikan jalan dalam komplek perumahan pada pemerintah. Misalnya jalan di seluruh perumahan ini diaspal, kan bagus dan rapi,” tanya Andri.
Ketua Komisariat Blok D Sunu Prastowo mengapresiasi pertemuan yang terlaksana pagi hingga jelang siang hari itu. Meski di tengah wabah pandemi Covid-19 yang belum selesai, warga tetap memiliki niatan menggelar pertemuan.
“Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan WHO dan pemerintah, insyallah pertemuan warga yang kita laksanakan ini aman dan seluruh warga diberi kesehatan,” kata dia.
Sunu menambahkan, perumahan ini dihuni warga dengan beragam latar belakang serta daerah asal, juga memiliki sejumlah potensi khas yang dimiliki. Ini bisa kita apresiasi melalui sebuah perhelatan bersama. Misalnya dengan menggelar semacam pentas bersama. Di situ yang bisa bermusik bisa tampil dengan kreasi musikalnya.
Pun ada yang senang memasak kita beri ruang untuk demo masak. Ada pula yang mahir desain diberi ruang ekspresi agar komplek ini terlihat kian semarak. Pertemuan warga kali ini dilanjutkan dengan bebersih lingkungan dan ditutup dengan menyantap soto ayam yang sudah disiapkan, dimasak dan disajikan ibu-ibu setempat. (AG Irawan, salah satu warga Perumahan Puridomas)