BERNASNEWS.COM – Madrasah yang hebat dimulai dari siswa yang hebat, di belakang siswa yang hebat mesti ada guru yang hebat. Dan ada 4 hal yang menjadi indikasi guru yang hebat, yaitu guru yang berkarakter, moderat, berakhlakul karimah dan berdaya saing.
Hal itu disampaikan Dra Hj Sulasmi MA, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Kulon Progo, dalam acara workshop Kuruikulum 2013 bertajuk Uji Publik Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTsN 6 Kulon Progo di hadapan 14 perwakilan guru/ pegawai antara lain Taufik Ismail S.IP (unsur komite), Ngatijan, Tuti Nuryani (unsur orangtua), Bagas, Ari R (unsur siswa) dan Pengawas Madrasah Barokatussolihah S.Ag MSi, Rabu (24/6/2020).
Menurut Sulasmi, banyak kekuatan yang ada di Madrasah yang memiliki Visi “Cantik Berwawasan Lingkungan” itu, baik guru senior yang telah lama berjuang di madrasah, guru yang mutasi dari luar madrasah sejak 1 Juli 2019 dan input siswa yang bagus.
Madrasah mesti memiliki target kualitas bisa melebihi sekolah umum. Hal ini bukan hal yang mustahil tercapai, apalagi masyarakat mulai menyadari bahwa madrasah bisa membekali ilmu agama selain mapel umum. “Untuk mencapai kualitas yang makin meningkat di MTsN 6, menurut saya pertahankan 4 rombel saja, karena kalau menambah rombel harus berpikir sarana prasarana lain yang memerlukan banyak pemikiran dan dana yang tidak sedikit,” tandasnya.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo Imam Syamroni SPd mengungkapkan, uji Publik KTSP digelar sebagai wujud keterbukaan tentang kegiatan pembelajaran di madrasah sehingga dapat diketahui oleh masyarakat, mendapat masukan dari masyarakat dan akhirnya masyarakat akan semakin tertarik dengan madrasah.
Dengan hadirnya perwakilan komite, perwakilan siswa, perwakilah orangtua, perwakilan guru/ pegawai, masukan dari pengawas dan Kasi Dikmad diharapkan akan menjadikan kesempurnaan KTSP. Diharapkan setelah selesai pembahasan, ada masukan, perbaikan, sehingga KTSP lebih sempurna dan bisa dilaksanakan untuk Tahun Pelajaran 2020/ 2021.
Pemaparan KTSP dilakukan oleh Wakamad Urusan Kurikulum Marwati S.Pd. Pemaparan meliputi.Kurikulum Normal, Kurikulum Darurat, Kurikulum Tahfidz. Kurikulum normal disiapkan apabila pemerintah telah memperbolehkan pembelajaran tatap muka sebagaimana biasa. Kurikulum darurat sebagai opsi apabila pandemi Covid-19 masih berlangsung, pembelajaran akan dilakukan secara shift dengan jumlah terbatas dan sesuai protokol kesehatan. Sedangkan kurikulum tahfidz merupakan kurikulum untuk kelas khusus yang telah memasuki tahun kedua.
Pengawas Madrasah Barokatussolihah memberikan apresiasi yang tinggi atas digelarnya workshop. Untuk tingkat MTs maka MTsN 6 Kulon Progo merupakan madrasah yang mengadakan pertamakali. Ini akan menjadi kiblat madrasah lain dalam penyelenggaraannya. Terkait materi tidak ada yang perlu ada revisi. “Revisi hanya dalam hal penulisan,” katanya.
Pengawas yang telah menulis banyak buku tersebut meminta kepada segenap warga madrasah agar dalam bekerja menerapkan 3M yakni menata rasa, menata hati dan menata kata. “Terkait pembelajaran, apabila pandemi Covid-19 belum berakhir, madrasah mesti mematuhi regulasi dari Kemenag dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek baik siswa, guru maupun status zona. Model tatap muka bisa dikombinasi dengan daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada,” tandasnya.
Setelah dilakukan telaah dan kajian oleh Tim Pengembang Kurikulum MTsN 6 Kulon Progo, dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah, perwakilan orangtua dan rekomendasi Pengawas Madrasah, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs N 6 Kulon Progo disahkan dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2020/2021. (Drs Sutanto, Guru MTsN 6 Kulon Progo)