BERNASNEWS.COM – Menyiapkan masyarakat dan pelaku usaha memasuki era Wajar Anyar atau New Normal jelas merupakan kompromi yang paling mungkin dilakukan saat ini. Dengan demikian Wajar Anyar tidak lantas diartikan bahwa Covid-19 sudah selesai.
“Justru harus selalu disadari oleh setiap warga bahwa era Wajar Anyar itu berarti hidup berdampingan dengan Covid-19! Bisakah? Harus bisa demi kelangsungan hidup bersama dengan melaksanakan protokol kesehatan di mana berad dan kapan pun,” kata Herman Tony, Sekretaris BPD PHRI DIY kepada Bernasnews.com, Sabtu (20/6/2020).
Dikatakan, situasi saat ini memang dirasakan semua pihak amat dilematis, namun tidak berarti no action untuk menangani aspek kesehatan dan aspek ekonomi dari dampak Covid-19. Kini daya tahan pelaku usaha menurun drastis, sementara tidak ada yang bisa memastikan kapan Covid-19 berakhir.
Untuk mempersiapkan diri memasuki masa Wajar Anyar, Ketua BPD PHRI DIY Dedes Pranowo Eryono dan Sekretaris BPD PHRI DIY Herman Tony ngobrol santai bersama Danang Wahyu Broto, Ketua Komisi B DPRD DIY, Handono Mawardi, salah satu pendiri dan owner HeHa Sky View Jogja, Dhian Novitasari, Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta dan Ipung Purwandari, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta.
“Setelah dapat energi baru, dilanjutkan ngobrol bareng yang bernas karena terjadi sharing pengalaman dan pengetahuan antar pelaku usaha, praktisi dan pembuat regulasi terkait pariwisata DIY yang hingga kini tetap terpuruk sejak Covid-19 merebak di Tanah Air termasuk DIY sejak medio Maret lalu,” kata Herman Tony.
Menurut Heman Tony, makan di Gudeg Legenda, Jumat (19/6/2020) malam, terasa istimewa, yang menyajikan berbagai menu gudeg Krecek, seperti Nasi Gudeg Krecek, Telor Bebek, Nasi Gudeg Krecek Rempelo Ati dan menu spesial berupa Bubur Gudek Krecek dalam berbagai pilihan.
“Suasana Gudeg Legenda di Jalan HOS Cokroaminoto Yogyakarta yang begitu nyaman untuk ngobrol sehingga tak terasa sudah makin larut malam. Kami pun segera bubar dan pamit satu sama lain,” Herman Tony. (lip)