BERNASNEWS.COM – Sejumlah penyakit yang terjadi pada masa normal, seperti diare, pneumonia dan suspek kolera, turun drastis selama masa pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena adanya perubahan polah hidup sehat dan bersih di masyarakat, seperti kebiasaan cuci tangan dan pola hidup bersih lannya selama masa pandemi Covd-19.
“Di masa normal, pada bulan yang sama tahun lalu (2019) jumlah penyakit diaere, disentri, pnomena, ILI (penyakit seperti influenza, influenza loket illnis) dan demam tiroid dan sebagainya tinggi, tetapi dengan masa pendemi dan melakukan pola hidup bersih bisa turun sangat tajam,” kata Drs Heroe Poerwadi MA, Ketua Gugus Tugas Covd-19 Kota Yogyakarta yang juga Wakil Wali kota Yogyakarta kepada Bernasnews.com, Rabu (10/6/2020) malam.

Mengutip data yang ada, Heroe Poerwadi mengatakan, pada bulan Januari 2020 jumlah penderita diare sebanyak 1.181, bulan Pebruari turun menjadi 857, bulan Maret naik lagi meski sedikit yakni sebanyak 871 orang, namun pada bulan April turun drastis menjadi hanya 255 orang dan pada bulan Mei hanya 257 kasus. Sedangkan penyakit yang sama tahun 2019 berturut-turut bulan Januari sebanyak 935, Pebruari 732, Maret 784, April 864 dan bulan Mei sebanyak 646 orang.
Sementara untuk penyakit pneumonia pada bulan Januari 2020 sebanyak 91 kasus, Pebruari 123 kasus, Maret 177 kasus, dan April turun drastis hanya 27 kasus dan Mei 25 kasus. Sedangkan penyakit yang sama tahun 2019 sangat tinggi berturut-turut bulan Januari 159 kasus, Pebruari 161 kasus, Maret 154 kasus, Aprl 138 kasus dan Mei 98 kasus.
Kemudian, tren kasus ILI tahun 2020 juga turun drastis yakn pada bulan Januari sebanyak 42 kasus, Pebruari hanya 6 kasus, Maret naik 46 kasus dan bulan April dan Mei turun drastis masing-masing 5 dan 4 kasus. Sedangkan penyakit yang sama tahun 2019 cukup tinggi berturut-turut bulan Januari 79 kasus, Pebruari 56 kasus, Maret turun jadi 21 kasus, April melonjak lagi jadi 60 kasus dan Mei turun lagi jadi 23 kasus.
Sedangkan suspek kolera bulan Januari 2020 sebanyak 23 kasus, Pebruari 23 kasus, Maret 29 kasus, April hanya 9 kasus dan Mei 8 kasus. Sementara pada tahun 2019 bulan Januari 83 kasus, Pebruari 58 kasus, Maret 57 kasus, April 49 kasus dan Mei 37 kasus.
Menurut Heroe Poerwadi, turunnya kasus diare, pneumonia dan ILI selama masa pandemi Covid-19 dbanding masa normal seemuanya disebabkan karena gaya hidup sehat dan bersih yang dilakukan oleh masyarakat. Dan yang paling berpengaruh adalah pola hidup selalu cuci tangan dengan sabun.
“Dengan begitu sebenarnya new normal yang harus dikembangkan dan sudah jelas ada manfaatnya adalah selalu cuci tangan secara terus menerus, selalu pakai masker, karena mampu mengurangi sebaran penyakit yang berasal dari dari oplet dan dari udara. Oleh karena itu semoga ke depan perilaku hidup sehat dan bersih menjadi kebiasaan yang bisa terus dilanjutkan,” kata Heroe Poerwadi. (lip)
mas terdekat